Wartacakrawala.com – Mahasiswa KKN UPI Kampus Purawakarta dengan Desa Mulyamekar, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta telah melaksanakan kegiatan pelestarian gerabah guna untuk menjaga kearifan lokal di era modern, Jumat (29/7/2022) pukul 09.00 WIB.
Budaya Gerabah merupakan kebudayaan yang universal (menyeluruh), artinya gerabah ditemukan di mana-mana, hampir di seluruh dunia. Bahkan, penemuannya muncul secara individual di tiap daerah tanpa harus selalu mempengaruhi antara satu daerah dengan daerah lainnya.
Maka dari itu, penting untuk dilakukan penyuluhan tentang pelestarian kerajinan gerabah sebagai kebudayaan lokal di era modern.
Kegiatan ini dilaksanakan berkat kerjasama Mahasiswa KKN UPI Kampus Purwakarta dalam Program KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan Rekognisi MBKM Kelompok 182 dengan pihak Desa Mulyamekar.
Baca juga: Rancang Media Center, Kapolres Malang Berikan Edukasi Media Kepada Asosiasi Kepala Desa
Sasaran kegiatan yaitu siswa RA Fatimatul Sa’Adah. Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah pengrajin gerabah di Desa Mulyamekar.
Pada rangkaian kegiatan siswa RA Fatimatul Sa’Adah diberikan penjelasan tentang pengertian gerabah dan praktik membuat kerajinan gerabah dengan tanah liat serta dokumentasi.
Kegiatan ini mendapatkan persetujuan dari guru dikarenakan kegiatan ini juga dapat membantu motorik halus pada anak dan mengasah kreatifitas pada anak.
“Kami sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa UPI Purwakarta ini, disamping mengajarkan anak untuk kreatif juga membantu motorik halus siswa kami,” ujar salah satu guru.
Siswa mengikuti kegiatan secara tertib dan antusias yang luar biasa. Dimana mereka bermain dengan tanah yang jarang mereka temukan disekitar rumah. Guru juga ikut serta dalam kegiatan membantu anak dalam membuat kerajinan gerabah.
Baca juga: Remaja Asal Gondanglegi Diamankan Polisi Usai Menipu Kurir Jasa Pengiriman Online
Hasil gerabah yang sudah dibuat oleh siswa kemudian dikeringkan dan disimpan untuk menjadi hasil karya kerajinan anak. Sebagai generasi penerus bangsa siswa dapat mengembangkan gerabah dengan teknologi salah satunya mempromosikan di media sosial bahwa dengan penyajian makanan atau memasak menggunakan gerabah lebih aesthetic dan lebih awet.
Dengan adanya kegiatan pelestarian ini siswa menjadi tahu bahwa disekitar tempat tinggal mereka terdapat pengrajin gerabah yang menjadi ciri khas di Desa Mulyamekar.
Menjadi suatu kebanggaan yang dapat diceritakan kepada orang lain bahwa Desa Mulyamekar merupakan sentra pengrajin gerabah pertama di Kabupaten Purwakarta.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini, potensi kerajinan gerabah di Desa Mulyamekar akan meningkat, sehingga pendapatan ekonomi masyarakat terutama pengrajin gerabah dapat meningkat,” ujar Kasi Kesejahteraan Desa Mulyamekar.