Wartacakrawala.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya membangkitkan kawasan destinasi wisata di Kota Pahlawan. Terbaru, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah melaunching Wisata Pecinan Kembang Jepun atau Kya-Kya Reborn di Jalan Kembang Jepun, sebagai upaya untuk menggerakkan perekonomian melalui UMKM.
Karenanya, Wali Kota Eri mengatakan bahwa Pemkot Surabaya tengah memberikan pelatihan kepada UMKM di kawasan Kya-Kya untuk memaksimalkan menu makanan khas Pecinan.
Pelatihan itu juga menggandeng Chef dari Asosiasi Pengusaha Kafe Dan Restoran Indonesia (Apkrindo) untuk menambah menu masakan khas Pecinan atau yang biasa dikenal sebagai Chinese food.
Baca juga: Mal Pelayanan Publik Lumajang Bakal Diuji Coba pada 24 September Mendatang
“Ini UMKM lokal sedang dilatih oleh Apkrindo, karena UMKM lokal kesukaannya membuat memakanan lokal. Sekarang dilatih untuk membuat makanan khas Pecinan,” kata Cak Eri sapaan lekatnya, Senin (19/9/2022).
Ia mengaku, hal tersebut lumrah berjalan saat masa transisi atau pengenalan destinasi wisata baru. Sebab, pelatihan yang diberikan kepada para UMKM ini digelar selama satu minggu, hingga mereka bisa menyajikan masakan khas Pecinan yang enak agar pengunjung tidak merasa kecewa. Karena, saat Eri melakukan pengecekan masih menemukan beberapa makanan dan minuman seperti es jus dan seblak.
“Padahal namanya Chinatown. Masa ganti Jowotown itu yo opo (gimana). Karenanya, pelatihan ini digelar satu mingguan, jadi dia (UMKM) sampai lanyah (tidak apa-apa), habis dilatih dicicipi sampai enak lalu kita lepas. Jangan sampai dia (UMKM) rasanya belum pas seperti Chef yang melatih, lalu dijual disana, pengunjung akan kecentok (kecewa),” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Jember Resmikan Gerakan World Cleanup Day 2022
Dari masa transisi atau pengenalan ini, Pemkot Surabaya melakukan evaluasi mengenai kekurangan yang ada di destinasi wisata Kya-Kya Kembang Jepun. Ia pun meminta kepada OPD terkait untuk menyamakan konsep Chinatown dengan pelatihan masakan khas Pecinan, agar memiliki kesamaan konsep yang mampu memikat daya tarik pengunjung.
“UMKM yang disiapkan dilatih untuk masakan Pecinan. Karena yang berat bagi saya adalah menata dan merubah mindset (kebiasaan). Maka saya panggil kepala dinas untuk diajak diskusi tentang China Town dan mereka belajar sendiri, bukan saya perintah. Dipanggil semua pemilik bangunan, terus kayak film China dulu yang diberikan papan, itu kan bagus-bagus,” terangnya.
Sebab, menurutnya, Pemkot Surabaya tidak hanya menjalankan tugas untuk melatih UMKM saja. Tetapi juga membuat UMKM tersebut berhasil.
“Karena saya bilang ke teman-teman, bukan melatih lalu selesai, tapi tugas kamu adalah dia (UMKM) berhasil maka kamu berhasil,” tegasnya.