Wartacakrawala.com – Bupati Lumajang Thoriqul Haq (Cak Thoriq) berharap masyarakat Ranupani mengubah konsep pertaniannya menjadi terasering.
“Kami follow up sosialisasikan pertanian terasering harus dilakukan untuk persawahan dengan kemiringan yang sangat terjal karena kalau tidak ini membahayakan pemukiman padat,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir bandang di Desa Ranupani, Senduro, Minggu (9/10/2022).
Menurut Cak Thoriq, hal itu perlu dilakukan mengingat potensi longsor yang diakibatkan kemiringan tanah pertanian yang cukup curam.
Hujan deras yang terjadi pada Jumat malam hingga Sabtu kemarin membawa material lumpur dari lereng bukit pertanian masyarakat Ranupani yang mengakibatkan banjir bandang dan sejumlah titik terjadi longsor.
Baca juga: Kans Indonesia Lolos ke Piala Asia U-17 Usai Digulung Malaysia 1-5
Bupati menilai konsep pertanian yang digunakan oleh masyarakat Ranupani saat ini masih rawan longsor. Dengan dibuatkan lereng-lereng gunung terasering atau sengkedan, mencegah terjadinya longsor pada lereng sehingga lereng pegunungan menjadi lebih stabil
Sementara, terkait penanganan bencana banjir bandang, bupati menjelaskan, bahwa saat ini prioritas utama adalah pembersihan akses jalan yang tertutup oleh material lumpur.
Pemerintah melalui BPBD Kab. Lumajang dan Dinas Sosial juga telah mendirikan dapur umum untuk mencukupi kebutuhan logistik dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.
“Beberapa rumah harus diperbaiki, tahapan saat ini prioritas tentang jalur atau jalan tertimbun lumpur dibersihkan selanjutnya masyarakat yang rumahnya terdampak. Kami juga sudah siapkan beberapa kebutuhan dasar seperti selimut, alas tidur kasur bahan makanan pokok dapur umum sudah dibangun, kebutuhan dasar sudah ada di sini, prinsipnya sekarang masyarakat yang terdampak kami tangani, pembersihan lokasi juga ditangani,” jelas bupati.