Wartacakrawala.com – Asia Tenggara merupakan Kawasan dari beberapa negara yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Filipina yang tergabung dalam ASEAN. Kawasan ASEAN memiliki laut yang merupakan jalur dari ekonomi dunia yang menghubungkan ke banyak negara. Dalam hal ini ASEAN harus menjaga kemaritimannya lewat Kerjasama multinsional antar anggota ASEAN sendiri.
Hal tersebut harus dilakukan karena Kawasan ASEAN merupakan kawasan yang memiliki potensial dalam hal ekonomi dunia dan politik sehingga memicu akan ancaman-ancaman seperti perompakan, pencurian ikan, dan perdagangan ilegal. Dalam hal ini maritim ASEAN adalah sebuah konsep Kerjasama antar negara-negara ASEAN untuk menglola dan memanfaatkan sumber daya laut di Kawasan Asia Tenggara secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Kerjasama yang bisa dilkakukan ASEAN seperti menjaga kemanan maritim dari ancaman-ancaman yang bisa mengganggu dari Masyarakat lokal maupun pihak yang menghubngkan ekonomi global. Selain itu Kerjasama bisa seperti menjaga Kesehatan dan kelestarian ekosistem maritim yang didalamnya banyak flora maupun fauna yang dilindungi dari pencurian dan kerusakan. Memanajemen Kawasan maritim merupakan cara yang harus dilakukan negara-negara ASEAN untuk melindungi Kawasan maritim dengan meningkatkan koordinasi antar negara ASEAN dan mengelola sumber daya laut yang ada.
Ancaman lain seperti bencana merupakan Kerjasama yang harus dilakukan oleh negara-negara di ASEAN, dengan memperkuat kesiapsiagaan dalam terjadi bencana-bencana yang akan terjadi. Bencana-bencana maritim seperti tsunami dan tumpahan minyak merupakan kewajiban dari ASEAN akan keamanan dan kenyamanan di negara-negara anggotanya. Kerjasama yang dilakukan ASEAN selain untuk menjaga maritimnya juga agar menjaga hubungan antar negara didalamnya. Kerena dengan adanya Kerjasama yang dilakukan membuat hubungan antar negara semakin erat karena memiliki tujuan yang sama agar keamanan maritim terjaga. Bagaimana masa depan maritim ASEAN dilihat dari upaya yang dilakukan ASEAN saat ini.
Baca juga: Kontroversi Pernyataan Ketua KPU: Pilkada 2024 dan Tantangan bagi Integritas Demokrasi
Kawasan maritim ASEAN merupakan potensi akan ekonomi yang menjanjikan. Dari segi jalur transportasi laut, ASEAN memiliki 8 pelabuhan dari 8 negara yang merpupakan jalur transportasi laut untuk bergeraknya ekonomi yang tidak hanya menyalurkan ekonomi di negara Asia Tenggara saja melainkan ke benua lainnya.
Laut adalah salah satu aspek terpenting perekonomian dunia. Secara garis besar, perdagangan antar wilayah baik lokal maupun internasional terjadi dengan menggunakan jalur transportasi laut. Dengan banyaknya kapal barang yang melintas di Kawasan ASEAN, Kawasan ini harus dijaga akan keamanan dari ancaman-ancaman yang bisa saja merusak citra ASEAN untuk jalur transportasi laut yang menghubungkan perekonomian global.
Dengan adanya potensi di jalur transportasi laut ASEAN, mengharuskan negara-negara di ASEAN menjaga jalur transportasi lautnya, dengan menjalin kerjasama. Dalam hal ini Indonesia menginisiasikan pembentukan forum internasional untuk Kerjasama di bidang kemaritiman bernama ASEAN Maritim FORUM (AMF).
Forum ini beranggotakan negara-negara ASEAN ditambah China dan Amerika Serikat. Diharapkan dengan adanya forum ini, maritim ASEAN akan meningkatkan keamanan, lingkungan, dan penangan bencana. Salah satu persoalan utama dari kawasan Asia Tenggara merupakan keamanan maritim, apalagi Kawasan ini jalur lalu lintass utama dunia yang dilewati 50% kapal dagang secara global. (*)
Nama : Muhammad Zein Fareyhan
Nim : 201910360311102