Wartacakrawala.com – Tahun 2020 menjadi salah satu tahun yang bersejarah sepanjang masa. Datangnya wabah Corona Virus Disease [COVID-19] pada tahun ini menyebabkan perubahan yang signifikan. Seluruh negara di dunia harus menghadapi tantangan selama masa pendemi COVID-19. Virus corona yang datang di tahun 2020 ini banyak mengubah segala aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, pendidikan, komunikasi, kesehatan dan lainnya[1].
Setiap negara diharuskan untuk melakukan pencegahan agar virus corona tidak semakin meluas penyebarannya. Pencegahan yang dilakukan oleh setiap negara sebagian diantaranya, yaitu mewajibkan masyarakat untuk menggunakan masker, berdiam diri dirumah atau melakukan lockdown, ditutupnya pusat perbelanjaan dan menetapkan Work From Home (WFH). Selain itu juga, pemerintahan harus memberikan pengetahuan atau menyosialisasikan mengenai protokol kesehatan dan cara beradaptasi di masa pandemi COVID-19[2]. COVID-19 ini semakin banyak memakan korban, bermula virus ini muncul di Wuhan, Cina, Lalu tersebar luas ke seluruh penjuru dunia dan hingga saat ini di tahun 2020 akhir kita masih berjuang melawan virus tersebut.
Selain itu, adanya Corona Virus Disease [COVID-19] pada tahun ini menjadi penyebab manusia semakin berdekatan dengan teknologi. Pada tahun ini teknologi semakin berperan aktif dalam kehidupan manusia, terutama teknologi komunikasi dan teknologi pendidikan. Di masa pandemi ini, pemerintah mengambil kebijakan bahwa pembelajaran sekolah maupun kuliah dilakukan secara daring yaitu metode pembelajaran jarak jauh atau e-learning.
Baca juga: KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan Pengolahan Limbah Sampah di Wates
Media yang banyak digunakan para pelajar di masa pandemi ini berdasarkan hasil penelitian, yaitu Zoom meeting, Google Classrom, Google meet, Whatsapp grup dan Quizizz[3]. Meski masih ada para pelajar yang belum siap mengikuti pembeljaran secara online, entah itu dikarenakan tidak memiliki perangkat untuk pembelajaran, koneksi internet yang buruk disebabkan oleh wilayah, atau kurang bisa menyerap materi[4].
Semenjak adanya kebijakan untuk melakukan physical distancing atau mengurangi aktivitas di luar, semakin banyak manusia yang aktif di dunia sosial media. Sekarang ini sosial media menjadi pelarian di saat pandemi COVID-19, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi dan hiburan.
Pemerintahan banyak menetapkan kebijakan-kebijakan baru dalam menghadapi virus korona ini, namun yang sangat di sayangkan masih banyak masyarakat yang kurang mematuhi kebijakan tersebut. Mungkin sebagain masyarakat memang sudah mengetahui tentang COVID-19 tetapi malah mengabaikan dan menganggap virus corona ini sebagai hal yang ringan atau mungkin ada yang sama sekali tidak mengetahui tentang COVID-19 ini. Terkadang masih ada saja masyarakat yang tidak menggunakan masker kesehatan ketika hendak keluar rumah, padahal sebenarnya itu akan merugikan dirinya sendiri dan banyak orang.
Selama masa pandemi ini kita diharuskan untuk berdiam diri dirumah, hal ini dapat menyebabkan beberapa permasalahan seperti kesehatan mental. Tentunya bukan hanya kesehatan fisik saja yang harus kita jaga tetapi kesehatan mental juga perlu kita perhatikan apalagi di saat masa pandemi seperti ini. Di masa pandemi ini banyak para pelajar yang sulit untuk beradaptasi dengan diberlakukan nya kebijkan baru. Tidak sedikit para pelajar yang merasakan strees akibat rasa bosan yang ditimbulkan dari berdiam diri di rumah. Selain itu, sosial media juga menjadi pelarian yang juga dapat menimbulkan strees atau social media fatigue[5].
Baca juga: Mahasiswa UIN Walisongo Perbaiki Sejumlah Fasilitas Umum
Pandemi COVID-19 menyebabkan manusia tidak dapat berkontak fisik secara langsung, ditakutkan akan semakin menyebarnya virus tersebut. Telekomunikasi atau komunikasi jarak jauh menjadi solusi di saat masa pandemi COVID-19. Telekomunikasi menjadi media penghubung antar manusia yang tidak bisa lagi berinteraksi secara langsung. Industri telekomunikasi semakin berperan aktif di masa pandemi ini, peran industri telekomunikasi di masa pandemi ini seperti penggunaan media pembelajaran yang melalui aplikasi, pendaftaran check up ke rumah sakit pun melalui aplikasi sosial media dan banyaknya pemesanan makanan dan jasa kirim barang yang melalui aplikasi. walaupun di masa pandemi ini kita tidak bisa bertemu secara langsung, tetapi dengan adanya teknologi komunikasi, kita masih dapat terhubungan meski terhalang oleh jarak.
komunikasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, meskipun di masa pandemi COVID-19. Dengan berkomunikasi juga merupakan upaya untuk mengurangi penyebaran virus korona ini[6]. Komunikasi dilakukan untuk bertukar informasi secara langsung atau melalui media internet Dibatasinya ruang beraktivitas di luar rumah dan kontak fisik secara langsung, maka komunikasi massa menjadi jalan keluar yang tepat.
komunikasi massa melalui media internet menjadi wadah untuk kita melakukan interaksi di tengah pandemi COVID-19[7].
Sosialisasi COVID-19 sudah tidak lagi memungkinkan untuk dilakukan secara langsung, dikarenakan virus corona yang semakin hari semakin mewabah dan banyak menimbulkan korban. Dengan demikian, hadirnya poster digital sebagai komunikasi massa menjadi solusi untuk menyosialisasikan COVID-19 kepada masyarakat.
Poster digital yaitu karya desain grafis yang berisi gambar dan huruf yang dibuat menggunakan program komputer. Pengertian mudah dari poster digital adalah gambar dan teks dengan bentuk format jpg yang dibuat dengan aplikasi desain, biasanya disebar luaskan melalui sosial media. Aplikasi atau program desain yang banyak digunakan, yaitu seperti canva dan corel draw. Tujuan adanya poster digital ini untuk menyiarkan sebuah informasi melalui media gambar di sosial media. Salah satu contoh poster digital yang tersebar di sosial media, seperti poster digital mengenai informasi lomba-lomba, beasiswa, webinar dan masih banyak lagi.
Baca juga: Pendampingan Belajar Mahasiswa UIN Walisongo Hiasi Rumah Belajar Ilalang
Poster digital biasanya di posting melalui sosial media seperti postingan atau story Instagram, Whatsapp status dan grup, postingan Facebook, Twitter dan aplikasi sosial media lainnya. Di masa pandemi ini manusia menjadi lebih sering untuk berinteraksi melalui telepon genggamnya, maka dari itu melalui poster digital ini menandakan bahwa industri telekomunikasi sangat berperan aktif di masa pandemi COVID-19.
Poster digital menjadi media dan alat yang sangat tepat untuk mengedukasi dan menyosialisasikan informasi tentang COVID-19. Melalui poster digital pemerintahan dapat menyebarluaskan informasi tentangan penanganan terhadap COVID-19 dan juga mengedukasi bagaimana cara beradaptasi ditengah masa pandemi COVID-19. Selain pemerintahan, masyarakat juga dapat membantu menyebarluaskan informasi tentang virus korona, diharapkan masyarakat lainnya menjadi lebih berhati-hati dan menaati setiap kebijakan pemerintahan dan tidak lagi mengabaikan atau menganggap hal tersebut sepele. Poster digital ini memiliki peranan yang penting di masa pandemi COVID-19, selain menjadi sarana untuk menginformasikan tentang COVID-19 poster digital juga berperan dalam kesehatan mental. Poster digital dalam dunia kesehatan berperan untuk menyadarkan manusia betapa pentingnya kesehatan fisik dan mental.
Pada tanggal 10 Oktober yaitu Hari Kesehatan Mental Dunia atau World Mental Health Day para mahasiswa di akun sosial medianya banyak memposting poster digital untuk memperingati Hari Kesehatan Mental. Biasanya poster digital tersebut berisikan tentang pentingnya kesehatan mental, tip-tip untuk menjaga kesehatan mental dan solusi dalam menghadapinya. Melalui poster digital diharapkan masyarakat dapat mengubah cara pandang mengenai orang yang mempunyai kesehatan mental dan memandang bahwa kesehatan mental merupakan hal penting.
Baca juga: Bersama Monunitas PAKUBARA, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Lakukan Tanam Pohon
Poster digital juga berperan dalam bidang ekonomi di masa pandemi ini. Perekonomina merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia[8]. COVID-19 menyebabkan kerugian yang cukup besar bagi para penjual. Poster digital hadir sebagai alat untuk memasarankan suatu produk melalui sosial media. Poster digital dapat melakukan pemasaran tanpa harus berkontak fisik. Adanya kebijakan untuk berdiam diri di rumah membuat terjadinya kemerosotan di bidang ekonomi. Para penjual banyak yang beralih untuk memasarkan dagangannya melalui media internet, termasuk sosial media[9]. Berdasarkan data dikatakan bahwa 80% orang-orang menggunakan internet untuk mengakses sosial media (Ramdhan, 2020) [10].
Selain itu, poster digital pun berperan dalam bidang pendidikan. Di sosial media seperti instagram banyak tersebar poster digital mengenai beasiswa untuk pendidikan, tentunya akan meringankan pembiayaan sekolah terutama di masa pandemi ini. Poster digital pun menjadi alat untuk menginformasikan sebuah perlombaan. Berdiam diri di rumah bukan berarti kita tidak melakukan apa-apa, kita bisa tetap berkreativitas melalui berbagai perlombaan di sosial media. Melalui poster digital kita bisa mengetahui berbagai macam perlombaan mulai dari lomba karya tulis ilmiah, lomba membuat cerita pendek, lomba membuat esai, lomba photografi dan masih banyak lagi. Poster digital perlombaan biasanya memuat tentang teknis sebuah perlombaan, hadiah untuk pemenang dan syarat mengikuti perlombaan.
Tanpa kita sadari poster digital juga ikut berperan dalam kehidupan manusia di masa pandemi COVID-19. Poster digital menjadi media untuk menyiarkan segala informasi dan alat untuk mengingatkan betapa pentingnya menjaga kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Poster digital menjadi media yang berperan untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh wabah COVID-19. Diharapkan melalui poster digital ini kita semakin mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan yang membuat prespektif kita menjadi lebih luas dan terbuka terhadap suatu permasalahan. (*)
*)Penulis: Nisyrina Salsabila
Program Studi Sistem Telekomunikasi 2020 Kelas A, Universitas Pendidikan Indonesia
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim