Wartacakrawala.com – Terlihat raut wajah penuh keceriaan sangat terlihat dari sebagian siswa-siswa saat memasuki sekolah pada pembelajaran hari pertama setelah ditetapkanya sistem pembelajaran daring, Senin (15/2). Salah satunya oleh Madrasah Ibtida’iyah Salafiyah Wanusobo, kecamatan Kedung, Jepara.
Para siswa-siswa mengaku sangat senang karena sudah dapat masuk sekolahan sebagaimana biasanya mereka lakukan di sekolahan. Rona bersama teman-temanya mengaku sangat senang sekali karena bisa kembali kesekolah dan bisa bertemu kembali dengan teman-temanya setelah berbulan-bulan melakukan pembelajaran daring dari rumah yang membuat mereka merasa bosan.
Alasan yang sama juga dikatakan oleh Roni, siswa kelas III sekolah setempat. Alasannya, kembali sekolah pertama bisa bertemu teman, guru, dan lainnya. “Bosan juga sudah lama belajar di rumah,” tutur Roni.
Baca juga: Tim KKN UIN Walisongo Tanam Toga di Lingkungan Pesantren Al Ma’un
Akan tetapi keinginan siswa kembali ke sekolah tampaknya sangat bertolak belakang dengan kecemasan orang tua. Aktifitas sekolah dengan cara bertatap muka menjadikan orang tua sangat khawatir mengingat pandemi ini masih terjadi di Indonesia.
Orang tua was was jika anaknya tidak bisa menjaga diri dan tidak bisa mengikuti protokol kesehatan meskipun telah di sediakan sarana protokol kesehatan.
Kepala sekolah MI Salafiyah yaitu Moh Aris Afandi,S.Pd mengatakan, rasa waswas dan khawatir juga dirasakan pihaknya sebagai guru. Meskipun sudah disiapkan sarana protokol kesehatan yang cukup, pihaknya memiliki keterbasan dalam pengawasan siswa-siswa tersebut.
Menurut kepalah sekolah yaitu Moh Aris Afandi, S.Pd, dengan status di zona kuning, kegiatan belajar mengajar akan lebih baik dan nyaman jika tetap dilaksanakan secara daring dari rumah siswa masing-masing. (*)