Wartacakrawala.com – Dalam menjalankan kegiatan PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Gelombang 3, kelompok 24 melakukan demo budidaya akuaponik dengan menggunakan kolam dengan ukuran 2m×1m×50m sebagai upaya ketahanan pangan dan alternative mata pencaharian warga sekitar.
Kegiatan tersebut dilakukan pada Jumat (30/04/2021) dengan partisipan masyarakat yang sangat antusias. Mereka adalah ibu rumah tangga Warga Kecamatan Dau RT 4 RW 1, Kelurahan DAU, Kabupaten Malang.
Penanggung jawab kegiatan, Rismayanti yang merupakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Biologi menyebutkan bahwa akuaponik merupakan sistem budidaya yang memadukan sistem akuakultur dengan hidropnik. Dengan kata lain, sistem ini memadukan pemeliharaan ikan dengan menanam sayuran secara hidroponik.
Baca juga: Indonesia Mengutuk Keras Pengusiran Paksa Rakyat Palestina
“Akuaponik sangat tepat dilakukan dimasa pandemic Covide-19 karena hanya membutuhkan sedikit modal dan dapat menghasilkan keuntungan dari hasil panen sayuran dan ikan yang dipelihara,” ungkapnya.
Kegiatan sosialisasi akuaponik meliputi informasi bahan serta peralatan yang dibutuhkan, penyelesaian bibit ikan lele dan bibit kangkung terbaik dan cara membudidaya ikan lele dan kangkung.
Sebelum menyampaikan materi terkait hal tersebut, mahasiswa menjelaskan tentang hidroponik sederhana. Hal ini didasarkan bahwa akuaponik yang merupakan inovasi dari sistem akuaponik termasuk ruang lingkup dari hidroponik, yaitu menanam tanpa media tanah.
Baca juga: IMS Meriahkan Ramadhan dengan Bukber dan Ngobrol Ilmiah
Tim mahasiswa menjelaskan tentang pengertian hidroponik, media dan nutrisi yang digunakan, cara melakukan penyemaian, dan macam-macam sistem hidroponik.
Menurut penangung jawab kegiatan, antusiasme warga terhadap program sosialisasi ini sangat tinggi. Masyarakat merasa senang dengan adanya hal baru untuk dipelajari, proses pembuatannya pun sederhana dan tidak mengeluarkan banyak biaya.
“Dengan melakukan demo pembuatan aquaponik sederhana, harapannya pengetahuan dan minat warga setempat terhadap budidaya aquaponik dapat meningkat sehingga masyarakat dapat tetap produktif walaupun lebih banyak menghabiskan waktu di rumah,” tutupnya. (*)