Mahasiswi UIN Walisongo Hadirkan Alternatif Pembelajaran di Tengah Pandemi

Shofy Maulidya Fatihah
BvsuAABScsP0QAAAABJRU5ErkJggg==
Mahasiswa KKN UIN Walisongo foto bersama siswa SD dan PAUD usai bimbingan belajar

Wartacakrawala.com – Covid-19 (Corona Virus diseases-19) merupakan suatu virus yang tengah melanda dunia saat ini. Virus yang awalnya mewabah di Wuhan, China, kini telah menyebar hampir ke seluruh dunia dengan sangat cepat. Hingga pada 11 Maret 2020, WHO menetapkan bahwasanya wabah ini sebagai pandemic global.

Terlalu cepatnya penyebaran virus, obat penawar yang belum ditemukan, terlalu kuwalahannya tim medis, menjadi alasan bagi pemerintah untuk segera menerakan kebijakan demi memutus mata raitai virus ini.

Salah satunya yaitu diterapkannya social distancing, namun kebijakan ini berakibat fatal bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya yaitu bidang pendidikan. Dimana pemerintah mengalihkan pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah.

Baca juga: Cegah Covid-19, Mahasiswa UIN Walisongo Bagikan Masker Gratis

Tentunya kebijakan tersebut menyembabkan kuwalahan diberbagai pihak. Kurangnya kesiapan pihak sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran daring, dan timbulnya miss communication dari guru dan murid sehingga orang tua menjadi pelarian terdekat untuk meminta bantuan. Faktanya, para orangtua tidak siap menerima pertanyaan-pertanyaan dari anaknya terkait pelajaran di sekolah.

Berdasarkan fenomena tersebut, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang, Aizatul Munasifah menyelenggarakan bimbingan belajar gratis bagi siswa SD dan PAUD di Desa Binangun,” Kamis (5/11).

“Bimbingan belajar yang diadakan dua hari sekali tersebut bertujuan untuk membantu para siswa yang merasa kesulitan dalam belajar di rumah dan juga mengobati rasa rindu mereka akan dunia sekolah,” tuturnya.

Baca juga: Peduli kesehatan, Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Adakan Terapi Bekam

Antusiasme anak-anakpun semakin menunjukan bahwa dunia pendidikan memang penting bagi mereka. Tidak hanya untuk edukasi namun juga interaksi social mereka denagn teman sebayanya.

“Karena sejatinya, dunia anak-anak merupakan dunia bermain, dimana anak-anak dibebaskan dalam bermain namun tetap dalam lingkup edukasi dan pengawasan orang dewasa,” tutupnya. (*)

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Cegah Covid-19, Mahasiswa UIN Walisongo Bagikan Masker Gratis

Next Post

Tingkatkan Moderasi Beragama, Mahasiswa UIN Walisongo Gelar Webinar

Related Posts
Total
0
Share