Atasi Masalah Sampah, Mahasiswa KKN Bantu Kegiatan Bank Sampah

Avatar
Mahasiswa KKN UIN Walisongo saat melakukan kegiatan di Bank sampah (foto:istimewa)

Wartacakrawala.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menaksir timbunan sampah di Indonesia tahun ini sebesar 67,8 juta ton. Sampah akan terus bertambah apabila manusia bersikap tak acuh. Padahal terdapat banyak cara untuk mengurangi sampah.

Salah satunya seperti kegiatan yang di lakukan oleh para ibu warga Banjardowo RT 4 RW IV, Genuk, Semarang yaitu kegiatan bank sampah. Para ibu warga menyadari bahwa sampah dapat di manfaatkan dengan baik melalui bank sampah.

Bank sampah merupakan tempat pengumpulan sampah dimana sampah akan di kumpulkan sesuai jenisnya, setelahnya akan di jual kepada para pengepul sampah setelah terkumpul atau di jadikan sebagai bahan kerajinan tangan.

Shikha Nur Wakhidatul Ula selaku mahasiswi UIN Walisongo Semarang di mana saat ini ia sedang menjalankan KKN RDR 75 ikut andil dalam melakukan kegiatan rutin tersebut. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Minggu pagi setelah melakukan kegiatan senam sehat. Sembari membantu mengumpulkan sampah, Shikha juga belajar memilah-mimilih sampah yang tepat.

“Saya sangat tertarik dengan kegiatan ini. Maka dari itu saya mencoba untuk melakukannya. Saya sempat kebingungan di bagian mencatat namun para petugas sangat baik dan sabar membimbing saya. Setelahnya saya melanjutkan dengan membantu mengumpulkan dan memilah sampah,” ujar Shikha.

Baca juga: Peduli Kesehatan, Mahasiswa KKN 67 UIN Walisongo Bagikan Paket Kesehatan

Setiap orang di wajibkan untuk membawa sampah yang ada di rumah, jika tidak mereka di wajibkan untuk membayar dengan uang seikhlasnya. Petugas dari bank sampah adalah dari ibu-ibu warga yang di bagi tugas secara bergilir. Jadi semua para ibu berkesempatan menjadi petugas bank sampah. Petugas di bagi menjadi dua yaitu sebagai sekretaris yang akan mencatat ibu-ibu yang membawa sampah atau membayar dan berapa jumlah uang yang terkumpul setelah penjualan sampah.

“Bank sampah ini memang sudah di anjurkan oleh kelurahan Banjardowo dan saya terinspirasi dari kampung lain yang sudah melakukan. Oleh karena itu saya beserta ibu-ibu lain berusaha untuk merealisasikan di kampung kami. Dan Alhamdulillah bank sampah sudah berjalan sekitar 3 tahun,” ujar bu Ika selaku pelopor bank sampah.

Hasil dari bank sampah ini akan di kumpulkan dan menjadi uang sosial kematian. Seperti membeli peralatan kematian yaitu tempat air, gayung, kain jarik, dan lain sebagainya. Uang tersebut juga akan di berikan kepada keluarga yang warga yang meninggal sebanyak Rp 500.000.

Dengan banyaknya orang menyadari bahwa banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah, diharapkan akan menyadarkan masyarakat dan mengikuti kegiatan positif tersebut sehingga sampah di Indonesia akan berkurang, lingkungan akan menjadi lebih sehat dan menjadikan sampah sebagai sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga Warnai Pelaksanaan KKN UIN Walisongo

Next Post

Cegah Covid-19, Mahasiswa KKN Membagikan Masker Kepada Warga

Related Posts