Wartacakrawala.com – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Donomulyo melaksanakan pelantikan bersama MWC NU, PAC IPNU-IPPNU, dan ranting IPNU-IPPNU se Kecamatan Donomulyo.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Mentaraman tersebut, juga dilakukan penutupan Pelatihan Kepeminpinan Kader (PKD) angkatan lV GP Ansor Donomulyo, Minggu (27/03/2022).
Proses pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang KH. Hamim Kholili.
Dalam sambutannya, Ketua MWC NU Donomulyo, KH. Farhan menyampaikan, sinergitas antar elemen sangat diperlukan, khususnya antara NU dan pemerintah. Sehingga, tujuan pembangunan dapat tercapai dengan mudah.
‘Diharapkan, dengan adanya pelantikan ini, pengurus MWC NU sampai Ranting, dapat memperkuat pemahaman dan meningkatkan harakah pengurus sehingga berdampak kepada Jamiyyah NU sampai masyarakat terbawah,” paparnya.
Sementara itu, Gus hamim saat melakukan pelantikan menyampaikan, NU adalah organisasi pengabdian. Oleh karena itu, NU harus selalu dijaga kekompakannya, baik antar banom dan lembaga.
“Upaya untuk membangun kekompakan antarelemen di tubuh Jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) harus dirintis dan dimulai sejak dini dan diawali dari akar rumput,” terangnya.
Baca juga: Gus Hamim Lantik Pengurus Ranting, Fatayat, LP Ma’arif se Kecamatan Sumbermanjing Wetan
Menurut Gus Hamim, berbagai agenda kegiatan NU bisa dijadikan wahana untuk berlatih membangun kebersamaan dan kekompakan antarelemen NU dalam menyelesaikan tugas-tugas perkhidmatan kepada umat.
“Rangkul dan libatkan dalam setiap kegiatan. Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita menjamiyahkan jamaah NU dalam bentuk yang sangat sederhana,” tutupnya.
Terakhir, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Malang, Gus Fatkhurrozi menyebut bahwa Ansor Banser harus selalu siap ketika dibutuhkan. Menurutnya, sebaik apapun Ansor Banser jika tidak berimbas baik pada NU, maka adalah sebuah kegagalan.
“Oleh karena itu, saya meminta dan mengintruksikan kepada aansor dan Banser, untuk selalu mengawal setiap kegiatan NU di wilayah masing-masing,” tuturnya.
Terakhir, ia berpesan agar kader Ansor dan Banser harus berpegang teguh pada prinsip ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah yakni tawasuth, tasamuh, tawazun, dan t’tidal.
“Dalam menjalankan peran sebagai kader harus berpegang teguh pada prinsip tawasuth, tasamuh, tawazun, dan i’tidal, sehingga kader tidak akan gamang dalam menghadapi kehidupan ini,” imbuhnya. (*)