Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan, Apakah Menular ke Manusia?

Avatar
Kapolsek Kromengan AKP Heri Eko Utomo melakukan deteksi terkait Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Kapolsek Kromengan AKP Heri Eko Utomo melakukan deteksi terkait Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Wartacakrawala.com – Foot and Mouth Disease (FMD) atau lebih dikenal dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit hewan menular bersifat akut.

Hal ini disebabkan oleh virus tipe A dari Family Picornaviridae genus Apthovirus. PMK menyerang hewan seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.

Lalu apakah PMK dapat menular pada manusia?

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan penyakit kuku dan mulut ini hanya menjangkit hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba hingga babi. Namun tidak akan menjangkit manusia.

Begitu juga dengan konsumsi daging dari hewan yang terjangkit penyakit ini juga masih diperbolehkan, asal kan tidak memakan bagian tubuh atau organ yang terkena penyakit PKM ini.

“Dari apa yang disampaikan Kementerian Kesehatan PMK ini tidak menular pada manusia ini yang penting,” kata Syahrul dalam konferensi pers, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Waspada, Deteksi Wabah PMK pada Hewan Ternak Sedini Mungkin

Menurut dia daging dari sapi yang terpapar penyakit ini masih bisa dikonsumsi dengan mengikuti syarat dan petunjuk teknis yang bisa dilakukan.

“Dikonsumsi masyarakat itu masih aman yang tidak boleh pada tempat langsung yang terkena misalnya organ kaki itu harus di amputasi, jeroan nggak boleh seperti bagian mulut, bibir, hingga lidah, itu yang tidak direkomendasikan, yang masih bisa daging pun masih bisa,” kata Syahrul.

Syahrul juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan adanya wabah ini, karena tidak akan menjangkiti manusia. Bahkan ribuan tenaga kesehatan hewan pun sudah diturunkan ke Rumah Pemotongan Hewan untuk mengawal pemotongan daging.

“Kita harap tidak ada kepanikan di masyarakat, ini kita tanggal 24 jam bersama Bupati dan Gubernur setempat,” katanya.

Selain itu dia juga mendorong para penjualan hewan ternak juga tidak panik melihat adanya perayaan Idul Adha pada bulan Juli mendatang, karena penanganan sudah dilakukan dan kemungkinan vaksin untuk hewan ternak sudah bisa didistribusikan dalam waktu dekat ini.

“Kita nggak boleh berlebihan, jangan ada kepanikan ke peternak yang akhirnya mereka panic selling,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di kantornya, Rabu (11/5/2022) / Pemprov Jawa Tengah

Temui Ganjar, Komisi A DPRD Sulsel Minta Bantuan Atasi Sengketa Aset

Next Post
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto / Pemprov Jawa Tengah

Tangkal Penyakit Mulut dan Kuku, Pemprov Jateng Bentuk URC PMK

Related Posts