Wartacakrawala.com – Mahasiswa UIN Walisongo, Dian Angela Novitasari membantu membimbing belajar dan mengaji anak-anak di salah satu Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) di Perumahan Kaliwungu Indah, Desa Protomulyo,Selasa (3/11) sore.
Kegiatan bimbingan belajar dan mengaji di TPQ ini merupakan salah satu program kegiatan KKN Dari Rumah yang dijalankan oleh Dian Angela Novitasari, mahasiswa UIN Walisongo Semarang dalam bidang pendidikan dan keagamaan.
“Saya mempunyai beberapa proker (progam kegiatan) dalam menjalankan kegiatan KKN ini. Salah satu program yang ingin saya jalankan yaitu itu menyangkut bidang pendidikan dan keagamaan. Saya berinisiatif untuk membantu membimbing (atau istilahnya mengajar) anak-anak di TPQ, salah satunya di TPQ Al Mardliyyah. Selain ilmu, pahala juga didapat dalam dalam kegiatan ini,” katanya.
Membimbing belajar dan mengaji di TPQ Al Mardliyyah sudah mendapatkan izin kepala sekolah. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, karena peran kaum milenial sangat dikagumi oleh anak-anak, memberikan ide dan pengaruh (contoh) yang baik bagi anak-anak.
Baca juga: Cegah Covid-19, Mahasiswa KKN UIN Walisongo adakan webinar “Back to Nature”
“Kemarin sudah minta izin ke saya terkait ingin membantu mengajar di TPQ Al Mardliyyah. Saya piki tentunya akan memberikan dampak positif, karena menurut saya peran anak muda memberikan kesan dan pesan yang berbeda. Sehingga saya kira proses belajar akan sangat disukai anak-anak nantinya,” ujar Asyari, kepala sekolah TPQ Al Mardliyyah.
Guru jilid empat (4), Heni, mengaku bahwa kegiatan ini sangat direspon positif anak-anak. Selain beliau terbantu, semangat anak-anak dalam belajar juga meningkat.
“ Saya sangat senang dang merasa terbantu.kalau saya lihat, anak-anakjuga antusias belajar dengan kakak dari Mahasiswa UIN Walisongo. Suasana kelas menjadi lebih tenang juga,” katanya.
“Di masa pandemi seperti ini, kita harus tetap semangat ngaji dan menuntut ilmu. Jangan patah semangat. Ada banyak wasilah untuk belajar,” tambahnya.
Proses kegiatan belajar mengajar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan, wajib memakai masker bagi pengajar dan anak didik, serta membagi hari belajar sehingga jumlah anak yang belajar di dalam kelas tidak terlalu padat. (*)