Wartacakrawala.com – Adikarya Pemuda Desa bersama Forum Pemuda Milenial Malang Selatan (Forda Emas) dan Pemuda Rembuk Desa (PRD) menggelar diskusi terkait isu pembangunan desa.
Diskusi yang mengangkat tema “Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Desa di Kabupaten Malang” ini dilaksanakan di Cafe Swara Alam Kepanjen Kab. Malan, Sabtu (18/12).
Tiga pemateri andal dalam bidang pembangunan desa dihadirkan dalam diskusi tersbeut, Zulham A. Muzarok, ketua Milenial Utas Kabupaten Malang, Darmadi, S.Sos., Ketua DPRD Kabupaten Malang, Mohamad Iksan, praktisi pemberdayaan.
Zulham A. Mubarok dalam materinya menyebut bahwa pembangunan desa tentunya membutuhkan kesadaran dan peran aktif pemuda.
“Pemuda mengisi sekitar sepertiga dari penduduk usia produktif, Karena itu, keberadaan pemuda begitu penting dalam menggerakkan pembangunan desa,” paparnya.
Apalagi kata Zulham, pemuda menempati posisi sentral dalam dinamika perjalanan perkembangan desa.
Baca juga: Pra Temu Nasional, BEM Nusantara Komitmen Tingkatkan Soliditas
“Posisi sentral tersebut dikarenakan pemuda merupakan sosok yang dianggap membawa potensi dan memiliki akses pengetahuan, kemampuan teknologi, serta informasi yang lebih luas, serta fisik yang lebih kuat dibanding masyarakat yang lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Darmadi mengatakan bahwa keterlibatan pemuda dalam pelaksanaan program pembangunan desa masih rendah.
“Rendahnya peran pemuda dalam pelaksanaan program pembangunan desa salah satunya disebabkan banyaknya pemuda desa yang lebih memilih untuk pergi merantau ke kota-kota besar,” terangnya.
Masyarakat desa yang memilih untuk pergi
merantau, kata Darmadi, disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Diataranya adalah motif ekonomi dan fasilitas.
“Padahal desa jauh lebih memiliki potensi untuk dikembangkan daripada di kota. Banyak bidang-bidang serta program yang membutuhkan peran aktif pemuda,” tutupnya.
Terakhir, M. Iksan menjelaskan bahwa pembangunan desa bisa dilakukan secara bottom-up.
“Kita bisa mengeksplorasi kebutuhan daerah terkecil serta keunikannya baik dari aspek penduduk, maupun karakter geografisnya,” jelasnya.
Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat dapat tercermin pada terpenuhinya sarana dan prasarana sosial dan ekonomi di pedesaan, serta meningkatnya kegiatan ekonomi produktif masyarakat. (*)