Wartacakrawala.com – Pendampingan belajar siswa SD yang dilakukan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiataif Terprogram (MIT) Dari Rumah UIN Walisongo Semarang di Desa Tambahsari Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal mendapatkan respon baik dari masyarakat desa, Rabu (10/2).
Dimasa Pandemi Covid-19, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dibandingkan di sekolah karena peraturan pemerintah sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus covid-19. Sejak merebaknya virus covid-19 pemerintah menerapkan study from home menggunakan system belajar daring. Dengan system ini maka belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh.
Selama pembelajaran daring atau jarak jauh ini dilaksanakan terdapat beberapa kendala yang dirasakan oleh siswa dan orang tua siswa. Berbagai kendala muncul antara lain seperti tidak memiliki alat komunikasi yang memadai untuk menunjang kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring atau jarak jauh dan sulitnya siswa untuk memahami materi yang diberikan oleh guru selama kegiatan proses belajar mengajar daring.
Baca juga: Latih Keberanian Anak melalui Berbagai Macam Lomba
Pendampingan belajar dilakukan oleh kelompok 52 KKN MIT-DR UIN Walisongo Semarang dilakukan agar para siswa giat dan semangat belajar meski tidak datang ke sekolah.
“Saya senang kak, ada pendampingan belajar dari kakak-kakak KKN karena anak saya bisa terpantau belajarnya dan tidak main gadget terus,” ujar Sus Priyati salah seorang orang tua murid.
Mahasiswa KKN MIT DR UIN Walisongo Semarang, Azzaria Mida mengatakan pendampingan tersebut dilakukan di Rumah Singgah dan Rumah Bu Bidan pada pukul 09.00-11.00 wib.
“Melihat masyarakat sini mayoritas adalah pekerja buruh pabrik, saya yakin pembelajaran anak secara daring kurang mendapat pendampingan orang tua, dan mereka tentunya banyak tidak paham pembelajaran yang diberikan secara daring dari guru,” tambah Mida. (*)