Wartacakrawala.com – Implementasikan teori kewirausahaan, English & Arabic Community (EAC) Kelas Idaman SMA An Nur melalui divisi inovasi & kreasi gelar kegiatan bazar tiap hari kamis pada jam istrahat kegiatan pengembangan bahasa asing.
Di kegiatan bazar ini anak-anak tidak hanya menjual makanan dan minuman tapi juga menjual beberapa kerajinan tangan dan buku bacaan.
Menurut Rudi Alfian Pembina EAC Putri mengungkapkan jika kegiatan Bazar memiliki tiga tujuan yakni untuk menunjang pembelajaran pengembangan bahasa di hari kamis, membantu tim kesiswaan dalam penangan siswa agar tidak keluar dari zona kelas idaman dan melatih kemampuan anak-anak dalam berwirausaha.
“Yang membuat beda antara membeli di kantin sekolah dengan di bazar yaitu ada pada penggunaan bahasa. Di food court EAC setiap siswa idaman yang ingin membeli minuman dan makanan wajib menggunaakan bahasa asing Arab & Inggris,” terangnya.
Baca juga: Studi Lapang Sebagai Ajang Memperluas Wawasan Siswa Kelas Idaman SMA An Nur
Sebelum waktu pelaksanaan pembina EAC bersama divisi inovasi & kreasi EAC selaku penanggungjawab melakukan rapat internal. Rapat ini biasanya membahas tema makanan yang akan di jual.
“Setiap barang yang di jual di food court harus bertema agar anak-anak tidak hanya sekedar membeli untuk memenuhi dahaga dan laparnya tapi juga dapat memetik pelajaran dan menambah informasi. Contohnya baru-baru ini, kami memutuskan untuk mengangkat tema jajanan masa kecil. Anak-anak kami ajak untuk kembali bernostalgia dengan kehidupan masa kecil mereka. Tidak hanya itu, kedepanya kami juga akan mengangkat tema berdasarkan daerah di Indonesia bahkan jajanan luar negeri untuk di pasarkan,” imbuhnya.
Di food Court EAC tidak hanya menjual produk yang sudah di olah tapi ada beberapa macam minuman dan makanan yang di olah oleh Tim Inkres itu sendiri contohnya pink lava, mega mendung dan siren.
“Besar harapan saya dengan adanya food court ini siswa kelas idaman makin semangat dan fokus dalam mempelajari bahasa arab-inggris. Keberadaan kantin EAC bisa menjadi stimulus bagi anak-anak agar makin percaya diri berbicara bahasa asing. Untuk Tim EAC, food court bisa menjadi wadah untuk belajar menjadi seorang entrepreneur karena pada dasarnya anak-anak juga melakukan aktivitas yang dilakukan oleh seorang pebisnis,” paparnya.
Pengurus divisi inovasi & kreasi di tuntut untuk belajar mempersiapkan tempat penjualan, menyiapkan bahan, menganalisis kebutuhan pelanggan dan mengevaluasi penjualan barang. Semoga ilmu berdagang yang telah didapatkan oleh pengurus EAC dapat diterapkan nantinya jika sudah lulus dari SMA An Nur, tutup guru bahasa Inggris tersebut.
“Tidak beda jauh dengan pembinanya, Zahra Aulia anggota inovasi-kreasi EAC mengungkapkan jika keberadaan food court ini membuat anak-anak jadi lebih semangat berbahasa inggris, makin tertib, suasananya seru dan menghibur. Hal tersebut membuat Tim EAC makin tertantang untuk lebih kreatif dan inovatif,” tutupnya.
Penulis: M. Ramlin