Wartacakrawala.com – Forum G20 akan menindaklanjuti berbagai langkah pemulihan pada sektor yang terdampak pandemi di Indonesia.
Forum yang terdiri dari 20 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa ini membahas banyak topik termasuk salah satunya sumber daya alam.
Pembahasan G20 yang juga menjadi isu internasional berkaitan dengan perubahan iklim, dan penggunaan energi fosil.
“Energi fosil tidak akan abadi, perlu energi baru terbarukan yang tidak akan habis saat digunakan dalam jangka waktu lama. BEM Nusantara Jawa Timur tentu harus mendukung keberlanjutan dan optimalisasi energi baru terbarukan di Jawa Timur,” ungkap Ahmad Faruuq dalam sambutan di webinar nasional (25/03).
Dalam rangka optimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur, Badan Ekstekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur menghadirkan pemateri ahli. Satya Widya Yudha, anggota Dewan Energi Nasional, dan Roby Juandry, ketua Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia, dan Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. Wakil Gubernur Jawa Timur.
Pemerintah Jawa Timur telah mengembangkan Rencana Umum Energi Daerah (RUED). “Kebijakan ini merupakan penjabaran dan rencana pelaksanaan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN),” terang Satya Widya Yudha dalam pemaparannya.
Pada tahun 2020 lalu, Jawa Timur sudah melakukan kegiatan pembangan EBT. “Ada sekitar 8 tempat yang telah dioptimalisasi oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur. Terbaru pada bulan september tahun 2020 ada pemasangan PLTS Rooftop oleh PT. PLN pada 160 pelanggan dengan total kapasitas 1.442 mega watt. Selain itu di tahun 2022 ada beberapa pembangunan di Jawa Tiimur yang cukup strategis,” terang anggota Dewan Energi Nasional itu lebih lanjut.
Roby Juandry ketua Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Indonesia menjelaskan bahwa Sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung terciptanya transisi energi berkelanjutan dan G-20 Indonesia dari sisi pemuda dan mahasiswa DEM Indonesia turut hadir sebagai salah satu dari 3 perwakilan organisasi mahasiwa dan pemuda yang bergerak disektor energi.
“Pada kesempatan tersebut disampaikan juga harapan besar kami bahwa, sebagai pemuda dan representasi mahasiswa di Indonesia, peluang bonus demografi untuk Indonesia emas 2045 harus segera dijemput dengan mengambil peran – peran kebaikan serta DEM Indonesia juga menyambut baik perhetalan G-20 di Indonesia tahun 2022, yang merupakan salah satu kesempatan bagi generasi muda untuk berkolaborasi dengan anak muda dari berbagai negara yang tergabung dalam G-20 tersebut. Tentu dalam kesempatan itu tidak luput juga pembahasan tentang energi baru terbarukan,” terang Roby Juandry dalam penuturannya.
Dalam rangka mencari alternatif dari enegri fossil yang diperkirakan akan segera habis, pengembangat EBT ini begitu diperlukan.
“Energi terbarukan diyakini tak akan habis hingga 100 tahun ke depan. Selain itu, perkembangan teknologi akan membuat energi terbarukan menjadi semakin kompetitif,” pungkasnya.
Emil Elestianto Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur mengupayakan dorongan dan percepatan EBT di Jawa Timur. “Perlu ada satu keberpihakan, afirmas dan komitmen, tanpa banyak hitung-hitungan untung dan rugi berkaitan dengan energi baru terbarukan. Semakin kita menunda, samkin ketinggalan dari segi teknologi,” terangnya.
Sudah ada rencana strategi terkait pengembangan EBT di Jawa Timur. “ Energi Panas Bumi dikembangkan di kawasan Ijen. Ini sebagai project stategis ini diharapkan berjalan baik. Di Jawa Timur juga ada energi berbasis biomass, energi surya , dan energi hidro sangat berpotensi di kembangkan,” lanjutnya.
Pengembangan EBT di Jawa Timur sebagai solusi di daerah terpencil yang memiliki potensi dan ideologi kuat dalam pengembangan EBT.
“Pada akhirnya saya harus mengatakan bahwa Indonesia harus bergerak, Indonesia di masa mendatang bukan hanya penggunan tetapi menjadi pemiliki dari teknologi ebtergi baru terbarukan ini,” tutup Wakil Gubernur Jawa Timur di akhir penyampaiannya.