Wartacakrawala.com – Kita telah sampai pada penghujung 2021 dan beberapa hari lagi memasuki tahun 2022.
Sepanjang 2021 ini, terdapat sejumlah peristiwa yang meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, seperti bencana alam, kecelakaan pesawat, dan kapal.
Berikut kami rangkum sejumlah peristiwa-peristiwa tersebut:
1. Gempa Mamuju dan Majene
Awal 2021, dua gempa berkekuatan cukup besar mengguncang daerah Mamuju dan Majene Sulawesi Barat.
Gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,9 terjadi Kamis (14/1/2021) pukul 14.45 WITA.
Sedangkan gempa kedua dengan skala magnitudo 6,2 terjadi pada 15 Januari 2021 pukul 02.28 WITA.
Akibat peristiwa ini, setidaknya 300 rumah warga rusak dan sebanyak 27 orang meninggal.
2. Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Di bulan Januari, tepatnya pada Sabtu (9/1/2021) pesawat komersial Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat tersebut hilang kontak beberapa menit usai lepas landas.
Pada 10 Januari 2021, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, sebelum hilang pesawat sempat meminta naik ke ketinggian 29.000 kaki.
Pesawat SJ 182 diduga pecah saat membentur ke air.
Adapun dalam kecelakaan tersebut terdapat 62 penumpang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi.
3. Tenggelamnya KRI Nanggala
Pada Rabu (21/4/2021), duka kembali muncul usai kapal selam TNI AL KRI Nanggala 402 hilang kontak.
KRI Nanggala 402 adalah kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alusista) Indonesia pada tahun 1981.
Kapal tersebut pergi menyusuri laut utara Bali saat Rabu (21/4/2021) pukul 03.46 WITA, di usianya yang menginjak kepala 4 bersama 53 kru kapal.
Baca juga: 3 Kebudayaan Asli Indonesia yang Masuk Daftar UNESCO, Yuk Pahami
Sejak pukul 03.46 WITA, kru KRI Nanggala sama sekali tak memberi respon, dan hilang kontak.
Namun, usai 72 jam berlalu KRI Nanggala-402 dinyatakan subsunk atau tenggelam pada Sabtu 24 April 2021 pukul 17.00 WITA.
Setelah berbagai upaya pencarian dilakukan, Minggu (25/4/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai menyatakan bahwa semua awak kapal gugur.
4. Banjir Sintang
Bencana banjir merendam Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada bulan November lalu.
Banjir yang terjadi di kabupaten Sintang ini berlangsung cukup lama, yakni terjadi selama hampir satu bulan.
Pada 24 November 2021, banjir yang terjadi di Sintang pada puncaknya mengakibatkan 17.496 kepala keluarga mengungsi.
Banjir ini juga mengakibatkan 2 orang meninggal dan 21.000 rumah terendam.
5. Siklon Tropis Seroja
Siklon Tropis Seroja menerjang sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal April lalu.
Siklon tersebut menyebabkan bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah seperti di Flores Timur, Lembata, Kupang, Malaka Tengah dan Ngada.
5 April 2021, badai tersebut menghantam Kupang sejak Minggu 4 April 2021 sekitra pukul 24.00 WITA.
Akibat peristiwa tersebut, bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor muncul dan menyebabkan sejumlah korban jiwa di wilayah NTT.
Salah satunya adalah di wilayah Flores Timur di mana banjir bandang dan tanah longsor mengakibatkan setidaknya 44 orang meninggal dunia.
Sementara itu, 1 Mei 2021, akibat adanya Siklon Tropis Seroja ini hingga akhir April 2021, setidaknya masih ada sebanyak 84.876 jiwa yang mengungsi di 63 titik pengungsian.
6. Erupsi Gunung Semeru
Awal Desember ini tepatnya pada Sabtu (4/12/2021), Gunung Semeru mengalami erupsi pada pukul 13.30 WIB.
Erupsi yang terjadi berupa awan panas guguran yang diawali dengan kejadian laharan. Adapun guguran awan panas mengarah ke daerah Besuk Kobokan.
Akibat peristiwa ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Sabtu (11/12/2021) mencatat setidaknya 46 orang meninggal akibat erupsi Gunung Semeru.
Selain itu, sembilan jiwa masih dinyatakan hilang, 18 jiwa luka berat, dan 11 luka ringan.
Total jumlah warga yang mengungsi mencapai 9.118 orang.
7. Gempa NTT M 7,4
Gempa magnitudo 7,4 mengguncang Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara timur pada Selasa (14/12/2021).
BMKG sempat mengeluarkan peringatan potensi tsunami pada gempa yang terjadi pada pukul 11.20 Wita tersebut.
Pada 17 Desember 2021, BNPB mencatat sebanyak 5.064 warga mengungsi dan 736 rumah rusak akibat gempa yang terjadi.
Adapun pengungsi tersebar di dua kabupaten, yakni di Sikka, NTT dan sisanya di Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan. (*)