Berawal dari Jadwal Jaga Hingga Berujung Pemukulan Dokter Koas

Muliadi
Berawal dari Jadwal Jaga Hingga Berujung Pemukulan Dokter Koas
Berawal dari Jadwal Jaga Hingga Berujung Pemukulan Dokter Koas

WartacakrawalaSumatera Selatan, Berawal dari viralnya video yang menunjukkan penganiayaan yang dialami oleh salah satu Dokter Koas, yaitu Muhammad Luthfi pada (11/12/2024).

Luthfi menjadi ketua kelompok dalam pendidikan profesi dokter di RSUD Siti Fatimah, dan telah menyusun jadwal jaga selama masa libur natal dan tahun baru 2025. Namun ada ketidakpuasan yang diutarakan oleh seorang anggotanya yaitu Lady Aurellia terkait pembagian jadwal jaga pada libur natal dan tahun baru 2025, dirasa jadwal yang dibagi kurang adil bagi pihak Lady, maka sang ibu menghubungi Luthfi dan meminta untuk bertemu, dan setelah bertemu dan berbincang beberapa saat suasana berubah menjadi tegang dan supir yang menemani ibunda Lady pun
melakukan pemukulan terhadap luthfi.

Kasus ini merupakan hal yang mengejutkan, namun ini bukan kali pertama tenaga
medis menerima perlakuan kekerasan, bahkan saat masih berada dalam jam bertugas, dan jelas hal ini tidak bisa dikatakan sebagai insiden yang biasa atau lazim. Ketika melihat dari sudut pandang komunikasi, jelas insiden ini mencerminkan kegagalan Lady dalam komunikasi interpersonal, penyelesaian masalah, dan juga kerjasama di lingkungan kesehatan yang seharusnya penuh rasa hangat, penuh rasa hormat, dan lingkungan yang seharusnya memiliki kerjasama yang baik.

Baca juga: Adakan Pengabdian di PKBM Zamzam, Mahasiswa UMM Ajarkan Desain, Public Speaking, Hingga Pembuatan Website

Dunia kesehatan merupakan dunia kerja yang padat dan penuh tekanan, bekerja dengan keadaan yang terkadang tidak menentu dan juga menghadapi pasien dari latar belakang yang berbeda, dalam hal ini perlu tingginya rasa empati antar sesama tenaga medis, selain itu ketika seseorang memutuskan untuk berkecimpung di dunia kesehatan, maka harus siap dengan resiko untuk mengorbankan waktu, bahkan tetap bekerja di saat hari libur ataupun hari-hari besar.

Dari kasus penganiayaan dokter koas ini, mengingatkan bahwa komunikasi dan empati merupakan kunci utama dari kualitas tenaga medis sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat, semua pihak yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan perlu memiliki kerjasama dengan baik untuk membangun lingkungan yang manusiawi, bagi khalayak maupun
bagi sesama tenaga medis.

*) Publisher : Muliadi

*) Baca berita wartacakrawala di Google News disini

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Yayasan Pendidikan Bani Hasyim

Yayasan Pendidikan Bani Hasyim

Next Post
XRP Alami Lonjakan 10% dan Capai Kapitalisasi Pasar $147,22B, Bitcoin dan Ethereum Juga Menguat

XRP Alami Lonjakan 10% dan Capai Kapitalisasi Pasar $147,22B, Bitcoin dan Ethereum Juga Menguat

Related Posts
Total
0
Share