Wartacakrawala.com – Mahasiswa UPI kampus Purwakarta melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) secara daring di tengah pandemi Covid-19 baik dalam pembukaan, persiapan hingga penutupan dilaksanakan secara daring. Salah satu program kerja yang dilaksanakan yaitu kegiatan “Bimbelku Ceriaku”.
Proker ini kata Anggi Lestari Purnama, salah satu mahasiswa UPI, bertujuan untuk membantu guru menghadapi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran ketika pembelajaran daring berlangsung. Kegiatan ini dilakukan di SDN Cianting kelas IV di desa Cianting, Kabupaten Purwakarta. Pada hari senin-kamis.
Peserta didik diminta untuk mengirimkan materi apa saja yang mereka belum pahami saat pembelajaran bersama gurunya. Materi tersebut dikirimkan melalui Whatsapp, kemudian akan dijelaskan dengan berbagai media pembelajaran yang menarik agar peserta didik bisa lebih aktif dalam proses pembelajaran meski dlaksanakan secara daring, adapun untuk waktunya fleksibel dengan menggunakan Aplikasi Zoom Meeting atau Video-Call Whatsapp agar peserta didik lebih mudah memahami penyampaian atau penjelasannya.
Baca juga: Mahasiswa UPI Sosialisasikan Prokes 3M pada Ibu Jamiyah Tahlil
Program bimbelku ceriaku ini diadakan selain untuk menghadapi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yaitu agar peserta didik lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam pembelajaran dan lebih ceria lagi meski pembelajaran harus dilakukan secara daring.
Bimbelku Ceriaku ini terbukti menjawab permasalahan yang dihadapi oleh siswa pada masa pandemi sekarang ini, dikarenakan untuk mendatangkan guru bimbel tidak bisa dengan harga yang murah apalagi guru bimbel yang datang ke rumah dan orangtua pun merasa senang dan terbantu dalam mengajarkan pelajaran yang sulit dipahami oleh peserta didik yaitu dengan adanya program “Bimbelku Ceriaku” secara Gratis.
Untuk itu program kerja Bimbelku Ceriaku bukan hanya sebagai bentuk suatu pengabdian saja kiranya ini bisa menjadi solusi untuk peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang dapat membantu guru dengan orangtua yang juga cukup kesulitan menghadapi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. (*)