Wartacakrawala.com – Pemerintah Desa Pakis, Kecamatan Grabagan menggantungkan harapan yang sangat besar dengan memunculkan satu objek wisata baru di wilayahnya. Wisata tersebut adalah Bukit Lei yang juga sangat strategis untuk dijadikan tempat olahraga paralayang.
Pengelolaan wisata Bukit Lei sendiri sudah menjadi gagasan yang cukup lama oleh Pemerintah Desa Grabagan, akan tetapi banyak tahapan yang harus dilalui, termasuk perizinan yang harus melibatkan lembaga lain.
Bukit Lei sendiri secara yurisdiksi masih masuk wilayah perhutani, sehingga pihak desa tidak bisa gegabah mengambil keputusan untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata.
Selain itu, akses jalan masuk yang melewati desa lain, yaitu Desa Menyunyur, juga menjadi pertimbangan lain Pemdes Pakis untuk segera bertindak.
Terlepas dari itu melalui kawasan perbukitan dengan tinggi 265 mdpl ini, para pengunjung juga akan disuguhi pemandangan yang sangat indah, khususnya di malam hari.
Suasana kota tampak dari perbukitan dengan kelap-kelip lampunya yang sangat memanjakan mata.
Baca juga: Keren, Madiun Lakukan Ekspor AC Kereta Api ke Filipina
“Selain objek paralayang yang akan diresmikan pada tanggal 30 September 2022, juga masih akan ada beberapa wisata lain sebagai pendukungnya. Di objek paralayang sendiri akan dikembangkan lagi dengan membangun beberapa fasilitas penunjang, seperti musala, kamar mandi, tempat parkir, serta sentral kulinernya,” terang Kepala Desa Pakis, Muhammad Mukhlish, S.Hum saat ditemui awak media, Senin (26/09/2022).
Selain di bukit paralayang ini juga ada beberapa wisata lain di kawasan tersebut, seperti wisata religi makam leluhur desa yang terletak tak jauh dari sana, serta objek-objek wisata lain pada jalur yang mengarah ke balai desa setempat.
Munculnya Bukit Lei ini juga diharapkan bisa menjadi pemantik pada perekonomian warga desa setempat, meskipun secara resmi masih belum ditarik tiket masuk karena masih dalam masa promosi.
Pengunjung hanya perlu membayar parkir sebesar Rp3.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp5.000 untuk kendaraan roda empat.
Masyarakat juga bisa menikmati keindahan alam sekaligus menyaksikan Kejuaraan Paralayang Liga Jatim Seri 2 Tahun 2022 pada 30 September hingga 2 Oktober mendatang.
Panitia juga sudah menyediakan angkutan berupa ojek motor dari tempat parkir menuju lokasi paralayang dengan hanya membayar sebesar Rp5.000 saja.
Sementara itu, Kasi Pemerintahan Kecamatan Grabagan, Karsono, mengatakan, wisata di Bukit Lei masih dalam tahap uji coba, oleh karena itu masih belum ditiketkan secara resmi dan masuk dalam Pendapatan Asli Desa (PADes).
Yang terpenting, kata Karsono, adalah memunculkan dulu, dan berusaha dulu agar mencapai hasil yang maksimal.
“Dengan adanya objek ini, Tuban jadi memiliki dua venue paralayang, yaitu di Bukit Trantang Kecamatan Kerek dan Bukit Lei Kecamatan Grabagan,” ungkapnya.