Wartacakrawala.com – Aliansi Gerakan Mahasiswa Universitas Darma Persada menuntut pihak rektorat untuk membatalkan rencana pelaksanaan wisuda online, Kamis (14/10).
Hal ini dilakukan sebagai respon atas diterbitkannya SK no. 08/KPTS/UNSADA/VIII/2021 oleh pihak rektorat.
Menurut Faris Ihza Fitra, selaku perwakilan mahasiswa, pelaksanaan wisuda secara offline sangat mungkin untuk dilakukan.
“Seperti disampaikan oleh Menkominfo Johnny G Plate Minggu (26/09), bahwa pemerintah memberikan izin untuk mengadakan perhelatan dan pertemuan berskala besar yang melibatkan banyak orang, asalkan mematuhi pedoman penyelenggaraan yang telah ditetapkan,” tegas Faris.
Selain itu, kata Faris, Universitas Darma Persada telah sukses melakukan vaksinasi kepada civitas akademika dan mahasiswa, baik dosis satu maupun dosis 2.
Baca juga: Dipenuhi Kecurangan, Mahasiswa Unhasy Tolak Hasil Pemira 2021
“Jadi tidak ada alasan untuk tetap melakukan wisuda secara online,” lanjutnya.
Masih kata Faris, gerakan ini didasari oleh keluhan mahasiswa yang akan melaksanakan wisuda. Mahasiswa merasa dirugikan.
“Ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap pihak kampus, karena terkesan begitu memaksakan,” tandasnya.
Tak tanggung-tanggung, mahasiswa pun menyodorkan sejumlah tuntutan. Diantara tuntutannya adalah:
1. Menolak wisuda ke-31 universitas darma persada secara online kepada pihak rektorat Universitas Darma Persada.
2. Menekankan Kepada Dr. Ade Supriatna, S.T., M.T. Selaku panitia wisuda ke-31 Universitas Darma Persada untuk melakukan wisuda secara offline.
Terkahir, Faris mengimbau, kepada seluruh mahasiswa untuk tidak melakukan pendaftaran wisuda terlebih dahulu, hingga adanya perubahan dari pihak rektorat.
“Jika tetap dipaksakan, maka kami akan melakukan aksi tentunya,” tutup Faris. (*)
