Wartacakrawala.com – Paspor merupakan salah satu dokumen wajib yang menjadi syarat bepergian ke luar negeri.
Oleh karena itu, simpanlah paspor di tempat yang aman agar tidak hilang, dan juga terhindar dari kerusakan.
Paspor yang hilang, atau rusak harus ditukar dengan yang baru, sebab kerusakan paspor akan menghilangkan keabsahan dokumen penting tersebut.
Baca juga: Cara Sanggah Kuota SNMPTN 2022 dan Langkah yang Harus Dilakukan
Ciri-ciri paspor rusak
Menurut Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 8 Tahun 2014, paspor dikatakan rusak saat kondisinya membuat keterangan di dalamnya menjadi tidak jelas, atau memberi kesan yang tidak pantas lagi sebagai dokumen resmi.
Melansir laman imigrasi.go.id, ciri-ciri paspor yang rusak antara lain sobek, berlubang, dicoret atau tercoret, basah, luntur, dan terlipat.
Kondisi seperti di atas akan membuat paspor tidak layak sebagai dokumen resmi negara, serta dapat membuat data diri pemilik paspor sulit diidentifikasi.
Jika paspor sudah rusak, atau cacat, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan membuat yang baru.
Baca juga: Rama dan Bung Karno
Apabila paspor WNI (Warga Negara Indonesia) rusak, maka pemohon wajib membayar denda senilai Rp 500.000 saat memproses penggantian paspor di kantor imigrasi.
Namun, denda ini dikecualikan apabila kerusakan paspor disebabkan oleh musibah.
“Kecuali keadaan kahar, seperti bencana alam, kebakaran, banjir, dan lain-lain, akan mendapatkan kebijakan nol rupiah,” jelas Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (21/12/2021).
Cara mengganti paspor yang rusak
Jika paspor yang dimiliki masuk kategori sebagai paspor rusak, berikut cara untuk menggantinya:
Pemohon harus mengambil nomor antrean secara online melalui aplikasi APAPO.
Baca juga: Ismei Pertanyakan Rencana Pemerintah Menghapus BBM Premium
Pemohon datang ke kantor imigrasi sesuai waktu yang dipilih.
Sebelum melakukan penggantian paspor, pemohon harus melalui prosedur Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan membayarkan biaya denda.
Setelah itu barulah paspor pengganti dapat diproses.
Secara umum, tahapan penggantian paspor ini sama seperti pembuatan paspor baru, yakni mencakup pengecekan data, pembayaran, wawancara, dan pengambilan data biometrik.
Sebagai informasi, dokumen yang perlu dipersiapkan yakni paspor lama dan e-KTP.