Dampak Buruk Toxic Relationship bagi Kesehatan

Shofy Maulidya Fatihah
Ilustrasi dampak buruk toxic relationship bagi kesehatan
Ilustrasi dampak buruk toxic relationship bagi kesehatan

Wartacakrawala.com – Toxic relationship pada umumnya menunjukan tandanya dengan perdebatan yang tak kunjung selesai, kurangnya support dan rasa menghargai antara satu dengan yang lain. Kondisi ini ternyata memberikan impact buruk terhadap Kesehatan fisik seperti meningkatnya resiko hipertensi, peradangan sampai memperburuk gejala penyakit kronis”

Tiap-tiap hubungan pasti mengalami pasang surutnya. Akan tetapi, kamu harus lebih cerdik dalam melihat kalau hubungan yang tak kunjung membaik, itu merupakan tanda dari toxic relationship. Saat kamu sedang terkurung dalam toxic relationship, seseorang biasanya akan merasa tidak di support atau tidak dihormati dan sering kali mengalami konflik bersama pasangan.

Bukan cuman di antara sepasang suami istri, toxic relationship juga dapat melibatkan anggota keluarga, teman, rekan kerja hingga atasan. Selain mempengaruhi Kesehatan emosional, toxic relationship juga ternyata dapat memberi impact besar terhadap Kesehatan jangka Panjang. Berikut merupakan dampak buruk dari toxic relationship pada Kesehatan fisik yang perlu kamu ketahui

Baca juga: Peran Diplomasi Indonesia Dalam Kudeta Militer Myanmar

Dampak Buruk Toxic Relationship pada Kesehatan Fisik:

Tekanan Darah Tinggi
Penelitian dari University of Michigan meneliti bagaimana stress akibat kondisi pernikahan yang buruk dapat mempengaruhi pasangan dari waktu ke waktu. Para peneliti menggunakan tekanan darah sebagai ukuran utama dengan cara memeriksa apakah darah pasangan meningkat Ketika mereka merasa stress. Penelitin pun menguji bagaimana tekanan darah merespons saat pasangan tersebut sedang stress.

Hasilnya, peningkatan tekanan darah lebih tinggi dan lebih mudah untuk naik seiring dengan kondisihubungan yang tak kunjung membaik. Peningkatan tekanan darah paling signifikan terpampang saat pasangan tersebut berinteraksi dengan satu sama lain.

Stress Kronis
Toxic relationship nyatanya juga dapat mengakibatkan stress kronis di antara pasangan yang mampu menurunkan Kesehatan mental dan fisik. Stress kronis dapat meningkatkan atau memperburuk masalah semua masalah Kesehatan. termasuk Kesehatan sistem kekebalan tubuh, Kesehatan tiroid dan gangguan suasana hati.

Penelitian yang di report dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menyatakan bahwa manusia telah beradaptasi dengan stress kronis melalui respoms transkripsional (CTRA). CTRA merupakan jenis ekspresi gen yang terkait dengan respons tubuh terhadap ancaman seperti virus dan bakteri. Nah, peristiwa seperti isolasi sosial, kesedihan, stress traumatis, dan stress hubungan akibat toxic relationship dapat memicu CTRA beraksi.

Baca juga: Legal Reasoning Kemenangan PS Glow Melawan MS Glow di Pengadilan Niaga Surabaya

Memicu Peradangan Tubuh
Ketegangan dan konflik dalam toxic relationship dapat membuat tubuh “melarikan diri atau melawan”. Namun, respons semacam ini umumnya hanya terjadi sesekali, bukan sesuatu yang dapat Anda tangani setiap hari. Ketika tubuh dalam mode ini sepanjang waktu, sinyal dalam tubuh mungkin tidak bekerja dengan baik.

Menurut situs web Harvard Health, terus melawan dapat membuat tingkat peradangan melonjak dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius dari waktu ke waktu. Stress juga dapat secara signifikan mengubah sistem kekebalan dan meningkatkan peradangan, jelas sebuah studi tahun 2014 dalam jurnal Psychological Bulletin.

Memperpendek Umur
Menariknya, baik tidaknya sebuah hubungan ternyata mampu mempengaruhi umur seseorang. relationship yang baik dan Bahagia terbukti mampu meningkatkan peluang hidup seseorang untuk hidup lebih lama. Alasannya, karena dapat menyangga hal-hal yang umumnya menyebabkan penuaan sebelum waktunya, seperti stress dan makan yang tidak sehat.

Satu studi yang dilaporkan pada tahun 2016 oleh Proceedings of the National Academy of Sciences memiliki tujuan untuk menentukan bagaimana hubungan sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seiring berjalannya usia. Disini, para peneliti menggabungkan data dari empat survey nasional berskala besar yang meneliti bagaimana hubungan sosial berdampak terhadap Kesehatan sepanjang umur manusia.

Setelah dilakukan tinjauan penelitian selama dua dekade, para peneliti menentukan adanya hubungan sebab akibat di antara hubungan sosial dan kematian. Tautan dikaitkan dengan integrasi sosial, ketegangan sosial, dan dukungan sosial. Kaitannya paling kuat pada masa remaja dan usia paruh baya yang bertahan hingga usia tua. Orang-orang yang mengalami stress sosial lebih beresiko terhadap penyakit dan peradangan terkait stress seiring bertambahnya usia.

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Upaya diplomasi Indonesia terhadap kudeta militer Myanmar / Pinterest

Peran Diplomasi Indonesia Dalam Kudeta Militer Myanmar

Next Post
Satreskrim Polres Malang ringkus pelaku premanisme

Polres Malang Ringkus Pelaku Premanisme yang Viral di Wagir

Related Posts
Total
0
Share