Melalui uji paket wisata tersebut, Endah Hana Rosanti, S.IP., M.Si., Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinporapar Kab. Purworejo menyampaikan pihaknya akan membantu dalam menjualkan atau mempromosikan wisata sesuai dengan paket wisata yang ditawarkan.
Ada pula evaluasi dari setiap uji paket wisata agar pengelola wisata dapat memberikan kesatuan utuh dalam pembuatan atau perencanaan harga paket wisata.
“Sebenarnya kita mengajak teman-teman Pokdarwis untuk mulai bisa membuat paket wisata, berarti kesatuan utuh dari semua potensi yang ada. Terus mulai bisa menghitung harga, kemudian harga tersebut sudah termasuk fee untuk semua komponen yang terlibat, baik masyarakat maupun Pokdarwis itu sendiri. Nanti akan ketemu harga jualnya berapa. Kemudian dari dinas akan mulai ikut untuk menjualkan, ikut mempromosikan sesuai dengan paket wisata yang mereka tawarkan,” ungkapnya.
Terkait fasilitas, Endah menambahkan, hal yang paling utama dari desa wisata selain infrastruktur, juga adanya homestay, kuliner dan kepemanduan atau guide.
Harapannya, Desa Bagelen yang merupakan rintisan baru dapat terus fokus dan meningkatkan branding wisata religinya sehingga desa ini dapat menjadi pilihan wisata religi untuk masyarakat atau wisatawan yang akan berkunjung ke Purworejo.
Dari total 53 desa dalam kategori desa wisata yang sudah ber SK dan pengajuan desa wisata, Desa Bagelen juga terpilih dalam 10 desa wisata dalam lomba Gelar Pokdarwis.
Desa lainnya yang sudah ber SK adalah Desa Tlogoguwo, Desa Pandanrejo, Desa Sumongari, Desa Kaligono dari Kecamatan Keligesing dan Desa Karangrejo Kec. Loano, sedangkan yang belum ber SK adalah Desa Gunung Wangi dan Desa Ngadirejo dari Kecamatan Kaligesing. Selain itu, ada Desa Megulung Kidul Kecamatan Pituruh, dan Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol.