“Pasar yang sebelumnya hanya sebuah pasar basah, kini menjadi pasar yang menawarkan komoditas serta suasana lebih unik sesuai dengan potensi lokal di sekitar wilayah Penjaringansari. Ini penting untuk memperluas segmen dan target Pasar Penjaringansari, sekaligus untuk merubah stigma Pasar Penjaringansari menjadi sebuah tempat yang menyenangkan untuk berbelanja kebutuhan pokok dan berkumpul bersama teman,” katanya.
Menurutnya, Pasar Penjaringansari kini mampu mengakomodir 44 Pedagang, dimana 15 orang diantaranya adalah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pasar baru ini akan beroperasi dalam 2 (dua) shift, yaitu pukul 04.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB serta pukul 15.00 WIB sampai dengan 04.00 WIB.
Adapun komoditas yang ditawarkan kepada pengunjung adalah komoditas segar yang terdiri dari 8 orang pedagang yang menjual sayuran, ikan, ayam dan sembako.
Selain itu, komoditas olahan yang terdiri dari 36 orang pedagang yang menjual kue, makanan, minuman dan angkringan.
“Dengan beroperasinya Pasar Penjaringansari secara optimal, kami berharap dapat mempercepat berputaran ekonomi pedagang serta diharapkan memberikan kontribusi nyata pada pengentasan kemiskinan di Kota Surabaya,” pungkasnya. (*)