Dosen Sistel UPI Purwakarta Kenalkan Teknologi Robot untuk Anak-anak Desa di Lumajang

Avatar
Dosen Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi (Sistel) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Purwakarta, Syifaul Fuada, S.Pd., M.T. melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)
Dosen Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi (Sistel) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Purwakarta, Syifaul Fuada, S.Pd., M.T. melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)

Wartacakrawala.com – Dosen Program Studi S1 Sistem Telekomunikasi (Sistel) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Purwakarta, Syifaul Fuada, S.Pd., M.T., melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Transfer Knowledge Robot Sederhana Line Tracer Analog untuk memberdayakan kreativitas bagi anak-anak di Dsn. Galingan, Boreng, Lumajang bidang Teknologi Robot”.

Kegiatan PkM ini didanai oleh RKAT UPI kampus Purwakarta. Gelaran kegiatan PkM ini bertempat di salah satu rumah warga di Dsn. Galingan, Ds. Boreng, Lumajang, yaitu di kediaman salah satu rumah warga Desa pada hari Minggu (31/7/2022) pukul 07.30-12.30 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak yang tinggal di desa tersebut, sekitar 10 anak.

Kegiatan ini berawal dari ide ketua pelaksana kegitan, Syifaul Fuada, yang melihat adanya potensi anak-anak di tempat tinggalnya yang dapat dieksplorasi. Pasalnya, kreativitasnya sangat tinggi dimana anak-anak desa tersebut mempraktikkan STEM, seperti layang-layang dengan lampu hias LED, mobil truck dari kardus, mainan roket-roketan dari kaleng, kreasi kertas, dan lain sebagainya.

“Tentu akan prospektif bagi anak-anak apabila dikenalkan teknologi robot, dalam hal ini robot sederhana seperti Line Follower Analog,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kegiatan secara tidak langsung adalah untuk konsep merdeka belajar dimana anak dapat mengeksplorasi pengetahuan baru terkait robot untuk sesuatu yang aplikatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa di era digitalisasi ini, keterampilan robotik dalam rekayasa mekatronika sangat dibutuhkan generasi muda yang unggul. Kedepan keterampilan robotik akan semakin dibutuhkan untuk mempermudah pekerjaan manusia yang efektif dan efisien.

Kegiatan ini digawangi/diinstrukturi langsung oleh Syifaul Fuada dibantu oleh Dita Dwi Andriyani, S.Si., M.Si sebagai asisten instruktur. Ia berharap bahwa dengan adanya kegiatan PkM ini, anak-anak dapat tertanam jiwanya tentang robotika sejak dini mengingat semakin ketatnya dunia teknologi saat ini. Pelaksana terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti obeng, satu set kit robot Line Follower Analog, timah, solder, pemotong kuku, gunting, dan baterai AAA sebanyak 2 buah.

Baca juga: 12 Dosen UPI Ikuti Pelatihan Penulisan Deskripsi Permohonan Paten 2022

Kegiatan diawali dengan demo robot untuk menggugah semangat anak-anak sebelum kegiatan inti, karena mereka mayoritas belum pernah melihat robot Line Follower sebelumnya. Mereka beranggapan bahwa, robot adalah property seperti Transformers dan robot-robot mainan. Dilanjutkan dengan pematerian tentang perkenalan Robot Line Follower analog, prinsip kerja fundamental, cara pengoprasian.

Lalu anak-anak juga dapat pengalaman untuk merakit langsung sesuai contoh, mulai dari memasukkan komponen-komponen elektronika ke body robot sesuai arahan instruktur, menyolder dibantu dengan instruktur kemudian memasang motor DC gearbox. Terakhir adalah setting untuk memastikan berfungsinya robot sesuai prosedur, yaitu robot dapat menelurusi garis hitam.

Konsep yang diusung oleh pelaksana adalah 3M, yakni mudah, murah, menyenangkan karena tim PkM tidak membuat robot melainkan membeli kit yang ada di toko-toko online. Harapannya, anak-anak dapat dengan mudah mempraktikkannya dirumah serta menjadi hobi baru karena dengan mudah mencari dan membeli robot di marketplace.

“Anak-anak dapat mengasah kreativitasnya dengan banyak melakukan assembly kit robotika yang sudah ada terlebih dahulu, hingga nantinya dapat membuat sendiri,” kata Fuada.

“Kegiatan ini juga semata-mata selain untuk melatih jiwa kompetensi anak-anak, juga mungkin mengurangi ketergantungan mereka bermain game dan nonton Youtube di gadget,” tambahnya

Kegiatan disambut baik oleh anak-anak, seperti yang diungkapkan oleh Jasmine bahwa kegiatan ini menyenangkan, “Wow… asik sekali, mobil-mobilan yang bisa menelusuri garis,” celoteh Kayyisa, salah seorang peserta.

“Perasaan saya senang dan seru,” ucap Wanda

“Menarik, besok kalau ada ekstrakurikuler robot disekolah saya, saya mau ikutan,” ucap Axel

“Sulit bagi saya, tapi menyenangkan dan penuh tantangan,” ungkap Bilqis

“Ada tantangan tersendiri dalam merakit,” ungkap Emil

Robot Line Follower analog, menurut Fuada, dalam kehidupan sehari -hari banyak dijumpai di industry tertentu, terutama untuk alat-alat yang dapat berjalan secara otomatis dengan mengikuti garis pandu.

“Menurut kami, kegiatan pengenalan robotik untuk anak-anak desa sangat penting agar keterampilan robotik terus berkembang tidak hanya di sekolah formal, tapi juga diluar sekolah formal. Saya berharap keterampilan ini jauh kedepan menambah daya saing lulusan saat memasuki dunia kerja ataupun melanjutkan ke perguruan tinggi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Jalin Silaturahmi, Kapolres Malang Sambut Hangat Kunjungan Ketua PBNU Gus Yahya

Next Post
Polsek Pakisaji gerak cepat lakukan pencarian bersama tim sar lakukan pencarian

Diduga Hanyut, Polsek Pakisaji Lakukan Pencarian Korban di Sungai Brantas

Related Posts