Wartacakrawala.com – Manuver KH Agus Solachul Aam Wahib Wahab membawa Komite Khittah Nahdlatul Ulama 1926 (KKNU26) mendukung Habib Rizieq Shihab menuai kontroversi. Apalagi Gus Aam – panggilan cucu pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbullah – itu mengklaim bahwa KKNU26 sudah menjadi lembaga formal, berbadan hukum, dan setara dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
KH Fahmi Amrullah (Gus Fahmi), cucu Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari, menilai bahwa manuver Gus Aam itu sudah tak sesuai dengan garis KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) ketika mendirikan KKNU26. Karena itu, Kepala Pondok Putri Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur itu secara terbuka menyatakan tak bisa aktif di KKNU26, jika arahnya tak sesuai dengan garis Gus Sholah.
“Mengikuti perjalanan KKNU sejak ditinggal Almarhum Gus Sholah, kok semakin jauh dari cita-cita beliau. Bahkan sepertinya mengarah kepada pembentukan ormas baru. Dulu Gus Sholah sebenarnya ingin KKNU ini menjadi gerakan moral yang menjadi penyeimbang,” demikian pernyataan terbuka Gus Fahmi dalam grup KKNU.
Gus Fahmi menyarankan agar KKNU tetap menjadi gerakan moral sebagaimana yang digariskan Gus Sholah. “Kalau sampai menjadi ormas baru, apalagi untuk menandingi PBNU, saya mohon maaf tidak bisa aktif dan ndereaken (ikut) poro kiai,” tambah Gus Fahmi yang aktif keliling Indonesia untuk memberi pengajian pada alumni Pesantren Tebuireng.
Kepada bangsaonline.com, Gus Fahmi juga mengaku bertemu KH Azaim Ibrahimi, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. “Tadi malam juga sempat silaturahmi ka Kiai Azaim. Kami sempat membahas KKNU. Intinya nama kami dicatut tanpa izin. Tentu kami kecewa. Maka kami abaikan saja,” tutur Gus Fahmi, Rabu (25/11/2020).
Kiai Azaim juga mengaku menolak dimasukkan di KKNU versi Gus Aam. “Saya sudah menolak dengan baik dan tidak mengisi formulir yang mereka ajukan,” kata Kiai Azaim.
KKNU26 semula didirikan Gus Sholah dan para kiai pada 2018. Gus Sholah mendirikan KKNU26 sebagai gerakan moral karena cucu pendiri NU Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy’ari itu menilai PBNU sering terjebak pada politik praktis dan money politics. Karena itu Gus Sholah – baik lewat KKNU26 maupun secara personal – sering melancarkan kritik dan kontrol terhadap PBNU terutama lewat media massa, baik pernyataan maupun tulisan.
Related Posts
Silaturahmi, Kapolres Malang Ajak Asosiasi Kontraktor dan Jasa Kontruksi Bersinergi
Wartacakrawala.com – Menjalankan progam kerjanya untuk bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat kali ini…
Bupati Jember Dorong Produk Lokal dalam East Java Investival
Wartacakrawala.com – Bupati Jember Hendy Siswanto menghadiri pembukaan East Java Investival (EJI) yang digelar di Tunjungan Plaza Surabaya,…
Destinasi Wisata Lumajang Mendapat Dukungan Bank Dunia
Wartacakrawala.com – Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengajak Konsultan World Bank datang ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur untuk melihat…