Wartacakrawala.com – Duta Pancasila Kabupaten Malang melakukan napak tilas ke Makam Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, Blitar, Rabu (01/06/2022).
Kegiatan ini merupakan bentuk peringatan hari lahir Pancasila. Hari lahir Pancasila sendiri diperingati setiap tahunnya pada 1 Juni.
Ketua Duta Pancasila Kabupaten Malang, Bilqis mengatakan bahwa ziarah ke makam presiden pertama ini sebagai apresiasi atas sumbangsih Soekarno dalam mengingatkan periode penting sejarah perdamaian nasional.
“Kami melaksanakan ziarah ke makam Bapak Bangsa, dengan tujuan menguatkan rasa nasionalis serta syukur berkat beliau Dasar Negara Indonesia yakni Pancasila lahir,” tuturnya.
Bung Karno, kata Bilqis, adalah Presiden RI Pertama. Ketika Bung Karno wafat pada tanggal 21 Juni 1970, atas keputusan Presiden Soeharto dimakamkan di tempat ini dengan alasan disandingkan dengan ibundanya.
“Tanggal 21 Juni 1979, Presiden Soeharto meresmikan Makam Bung Karno dengan menandatangani sebuah prasasti yang berbunyi: “Telah dipugar makam ini oleh Presiden Republik Indonesia” Blitar,” lanjutnya.
Kegiatan ini diikuti oleh Keluarga besar Duta Pancasila Kab. Malang dan diawali dengan pembukaan yang selanjutnya dengan kegiatan tahlil dan do’a bersama untuk para pahlawan yang telah gugur mendahului.
Baca juga: Tinjau Mobilitas Hewan Ternak, Polsek Dau Lakukan Penyekatan Gabungan
“Setelah sowan ke makan Bung Karno, kita juga ke Galeri serta Perpustakaan Bung Karno. Museum Bung Karno merupakan salah satu tempat dimana kita bisa melihat peninggalan-peninggalan Bung Karno seperti barang yang pernah digunakan maupun foto,” tutur Bilqis.
Masih Bilqis, mayoritas peninggalan yang ada di tempat ini adalah foto, sedangkan hanya ada beberapa barang peninggalan Bung Karno seperti koper yang digunakan untuk berpindah dari penjara ke penjara, pakaian yang pernah dipakai oleh bung karno. Hingga Lukisan Bung Karno.
“Dan kami juga berkunjung ke Istana Gebang. Dalam konteks historis, Istana Gebang menjadi tempat yang mengukir sejarah. Mulai jejak masa muda Bung Karno, masa pergerakan kemerdekaan, pemberontakan PETA hingga akhir kepemimpinannya,” ungkapnya.
Dalam catatan sejarah, jelas Bilqis, Bung Karno mengadakan pertemuan dengan Shodanco Soeprijadi, Shodanco Muradi dan Shodanco dr. Ismangil. Pertemuan itu mendiskusikan rencana pemberontakan tentara PETA pada 14 Februaro 1945.
“Walaupun akhirnya para tokoh PETA Blitar ini tertangkap, namun bendera merah putih untuk pertama kalinya dikibarkan di bagian belakang Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Wijaya Blitar, jelang Subuh pada tanggal tersebut,” sambungnya.
Selain itu, rangkain napak tilas ini juga diisi dengan out bond dan berbagai macam games di halaman alun alun Kota Blitar, serta diikuti oleh GM Duta Pancasila Kab. Malang, Duta Pancasila Kab. Malang, dan Duta Pancasila Kecamatan se-Kab. Malang.