Wartacakrawala.com – Pegiat media sosial Eko Kuntadhi akhirnya meminta maaf kepada Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz. Hal ini sebagai buntut potongan video yang sempat diunggah di media sosial Twitter miliknya.
Ia mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/9) petang.
Kedatangan Eko di Lirboyo diterima langsung oleh Ning Imaz dan suaminya, Gus Rifqil Muslim. Turut mendampingi juga KH Oing Abdul Muid Shohib serta Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil.
Baca juga: 9 Polisi Telah Jalani Sidang Etik Kasus Ferdy Sambo, 5 Polisi Diberhentikan Tidak Hormat
Pertemuan antara Eko dan pihak pesantren Lirboyo itu digelar tertutup di Auditorium Yayasan Pesantren Hidayatul Mubtadiin kompleks Pesantren Lirboyo.
“Kehadiran saya ke sini cuman satu, saya melakukan kesalahan. Saya datang ke sini untuk minta maaf,” kata Eko.
Usai pertemuan, Eko dan Ning Imaz membuat beberapa kesepakatan.
“Pertama, Saudara Eko Kuntadhi meminta maaf dan menyampaikan penyesalan atas unggahannya di Twitter dan Instagram yang berisikan cacian dan ujaran kebencian kepada Ning Imaz,” kata Kiai Muid.
Kedua, kata Kiai Muid, Eko mengakui kesalahan dan kekhilafannya pada unggahan tersebut, serta siap bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan. Ning Imaz atas petunjuk masyayikh Ponpes Lirboyo telah menerima permohonan maaf Eko.
Selain itu, Eko juga diminta menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial pada masa-masa mendatang.
Baca juga: Pabrik Kertas dan Plastik di Dau Terbakar, Begini Keterangan Polisi
“Pesantren Lirboyo berharap media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki, tapi justru untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan Informasi yang bermanfaat,” ujarnya.
Tak hanya meminta maaf secara langsung ke Ning Imaz, Eko juga memutuskan mundur dari posisinya sebagai ketua umum Ganjarist.
Ganjarist merupakan salah satu elemen relawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju sebagai calon presiden 2024.
“Buntut dari cuitan saya yang sempat menciptakan kegaduhan, membuat saya harus mengambil keputusan mundur dari Ketua Umum Ganjarist,” kata Eko.