Usung Konsep Permainan Tradisional Bernuansa Bambu, Ekowisata Boon Pring Jadi Wahana Edukasi untuk Anak

Shofy Maulidya Fatihah
Boon Pring Andeman bekerjasama dengan salah satu kelompok praktikum peminatan public relation jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, yaitu Raynor Creative untuk membuat event “Semarak Bambu”meninjau wisata Benteng Van den Bosch di Kabupaten Ngawi
Boon Pring Andeman bekerjasama dengan salah satu kelompok praktikum peminatan public relation jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, yaitu Raynor Creative untuk membuat event “Semarak Bambu”

Wartacakrawala.com – Ekowisata Boon Pring menyelenggarakan event “Semarak Bambu” yang bekerjasama dengan Raynor Creative. Event tersebut diselenggarakan pada hari Minggu, 31 Juli 2022 berlokasi di Ekowisata Boon Pring Andeman.

Melalui event ini, puluhan pelajar Sekolah Dasar (SD) Se Malang Raya antusias dalam belajar sambil bermain dengan bambu.

Selama ini, masyarakat mengetahui Boon Pring hanya sebagai tempat wisata saja karena di sana tersedia berbagai wahana seperti kolam renang dan lain sebagainya.

Padahal dengan banyaknya jenis bambu di ekowisata ini seharusnya masyarakat sekitar lebih antusias dengan Boon Pring sebagai wisata edukasi bambunya.

Baca juga: Tambah Fasilitas, Khofifah Tingkatkan Daya Tarik Wisata Benteng Van den Bosch Ngawi

Oleh karena itu, pihak Boon Pring Andeman bekerjasama dengan salah satu kelompok praktikum peminatan public relation jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang, yaitu Raynor Creative untuk membuat event “Semarak Bambu”.

Event ini diharapkan mampu menjadi pembuka bagi masyarakat untuk lebih antusias menjadikan ekowisata ini sebagai wisata edukasi bambu.

Banyak pelajar mengikuti serangkaian acara dengan antusias seperti pekan dolanan bambu, mercon bambu, dan lain sebagainya. Dalam rangkaian acara Pekan Dolanan Bambu, para pelajar melakukan perlombaan dengan menggunakan bambu, seperti estafet bambu, susun bambu, engrang tali bambu, bakiak bambu, pecah balon air, gangsing bambu, dan ambil koin dengan engrang. Mereka membentuk kelompok yang terdiri dari empat orang dengan memakai pakaian yang sama.

Pemilihan pemainan tradisional ini membuat kita bernostalgia permainan pada masa kecil sekaligus mengenalkan kepada para pelajar terhadap permainan tradisional yang kini mulai ditinggalkan.

Baca juga: AC Milan Resmi Mendapatkan Charles De Ketelaere dari Club Brugge

Selain itu, selama event ini berlangsung para pelajar dan para pendamping atau orang tua juga berkesempatan dalam memperlajari berbagai jenis bambu yang ada di Ekowisata Boon Pring.

“Semarak Bambu” dihadiri oleh Purwantoro selaku Kepala Dinas Pariwisata Kab. Malang, Kepala Desa Sanankerto, Ketua BUMDES Desa Sanankerto, Ketua Unit Desa Sanankerto serta Dosen Praktikum Public Relations Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang pun turut memberikan apreasiasi atas terselenggaranya event tersebut.

“Event ini luar biasa dan kami sambut dengan suka cita. Semoga saja momentum ini bukan hanya sekali dalam puluhan tahun, melainkan berkelanjutan dan rutin,” ucap Purwantoro

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Gubernur Jawa Timur Khofifah saat meninjau wisata Benteng Van den Bosch di Kabupaten Ngawi

Tambah Fasilitas, Khofifah Tingkatkan Daya Tarik Wisata Benteng Van den Bosch Ngawi

Next Post
Mahasiswa KKN-T UNIRA Malang bersama dengan LPPM UNIRA Malang menggelar Festival Petik Kopi Lereng Kawi

Menarik, Festival Petik Kopi Lereng Kawi Oleh Mahasiswa KKN-T UNIRA Malang

Related Posts
Total
0
Share