Wartacakrawala.com – Gada Tv sebagai media informasi (lokal dan terpercaya) menggelar talkshow dengan tema “Perubahan Peta Politik di Kabupaten Probolinggo”, Minggu (10/10/2021).
Acara tersebut dilaksanakan untuk melihat kembali secara lebih jauh, bagaimana iklim politik di Probolinggo pasca OTT (operasi tangkap tangan) yang digencarkan oleh KPK.
Talkshow berlangsung di Resort Hotel Paiton. Mulai dari pukul 13:00 sampai 15:00. Dihadiri oleh beberapa narasumber terkemuka: pertama, Hasanuddin SH., S. HI., M.H (Ketua APDESI Kabupaten Probolinggo). Kedua, KH. Romli Sahir, Lc., M.S.I (Akademisi). Ketiga, Gus Muhammad Al-Fayyadl, M.Phil (Pemerhati Politik).
KH. Romli Sahir, dalam talk show tersebut, mengatakan, perubahan Probolinggo ke arah yang lebih baik harus betul betul diperhatikan.
Baca juga: Tak Hanya untuk Makanan, Ternyata Daun Salam Memiliki Manfaat untuk Kesehatan
“Tentu ke depan, kita harus menata ulang kembali yang tercantum dalam tiga aspek penting. Pertama, politik. Kedua, kesejahteraan masyarakat Probolinggo. Ketiga, peran aktif masyarakat dalam mengawal kepemerintahan di Probolinggo,” ungkap.
Sementara itu, Gus Muhammad Al-Fayyadl menekan pentingnya belajar dari sejarah dan melihat ke belakang, mengenai semangat reformasi yang kemudian memberikan edukasi kepada masyarakat. Di mana semangat reformasi berarti menghilangkan korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Perubahan sejati adalah menggerakkan yang pasif menjadi aktif,” tutunya.
Pemimpin tidak harus dari kalangan ulama dan pesantren. Tetapi pemimpin seharusnya membuka diri, menerima nasehat atau arahan dari para ulama (sam’an wa tha’atan) dan menyambut kritikan masyarakat.
Terakhir, menurut Hasanuddin selaku ketua APDESI kabupaten Probolinggo bahwa partai politik yang akan menguasai Probolinggo nanti adalah partai politik, yang bisa meramu kebijakan-kebijakan yang akan dirasakan oleh masyarakat.
“Insya Allah dalam pemilihan di 2024 mendatang, masyarakat akan lebih cerdas dalam memilih pemimpin untuk Probolinggo ke depan,” pungkasnya. (*)
Pewarta: Mustain Romli