AWS adalah variasi dari tren outsourcing Netflix, Foursquare, dan ribuan lainnya perusahaan menggunakan layanan ini daripada menjalankan pusat data mereka sendiri. Komputasi awan diharapkan tumbuh pada kecepatan terik tahunan sebesar 25 persen selama beberapa tahun ke depan. Ponsel telah menjadi salah satu kisah sukses produk baru terbesar dari revolusi digital. Di seluruh dunia, 1,5 miliar smartphone dikirimkan pada tahun 2017. Melonjaknya permintaan telah mendorong lagu dari produsen seperti Apple, Huawei, Oppo, dan Samsung, serta AT&T, Deutsche Telekom, Seluler A.S., Verizon, dan penyedia layanan lainnya.
Fitur dan fungsionalitas baru memberi konsumen alasan untuk meng-upgrade handset mereka secara teratur. Ponsel konvensional (beberapa. kali disebut ponsel berfitur) memungkinkan pengiriman pesan teks melalui layanan pesan singkat (SMS), secara global standar nirkabel yang diterima untuk mengirim pesan alfanumerik hingga 160 karakter. SMS adalah platform teknologi yang menjadi dasar layanan microblogging Twitter. Pakar industri mengharapkan pemasar untuk mengintegrasikan SMS dengan komunikasi melalui saluran digital lainnya, seperti interaktif TV digital, Internet, dan email.
Ponsel cerdas memiliki fungsionalitas yang jauh lebih besar daripada ponsel berfitur, menggabungkan banyak dari kemampuan komputer, Contoh kasus: iPhone Apple yang sangat sukses dilengkapi dengan versi lengkap dari iOS dan browser Web perusahaan, Worldwide, perwakilan smartphone membenci sekitar seperempat dari semua penjualan ponsel. Popularitas smartphone sebagian disebabkan oleh ketersediaan aplikasi seperti Action Movie FX, Angry Birds, Pinterest, dan Uber. Pada tahun 2013, Toko iTunes Apple menjual aplikasi iPhone ke-50 miliar.
Apple memperingati tonggak sejarah tersebut dengan a “Promosi Unduhan Aplikasi 50 Miliar”: Orang beruntung yang mengunduh 50 miliar app memenangkan kartu hadiah $10.000–untuk ditukarkan di iTunes, tentu saja! Banyak saingan Apple menggunakan Android, sistem operasi seluler yang dikembangkan oleh Google.
Periklanan seluler dan perdagangan seluler (m-commerce) adalah istilah yang menggambarkan penggunaan telepon seluler sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan dan melakukan produk dan layanan transaksi. Sebagian besar pengguna ponsel cerdas dan tablet dapat mengakses Internet melalui Wi-Fi, sejenis kabel jaringan kurang; selain itu, penyedia layanan telepon seluler biasanya menawarkan paket data yang memungkinkan Internet koneksi melalui jaringan 3G atau 4G.
Hal Ini memungkinkan Apple, AOL, Crisp Media, Google, Medialets, Mobext, dan perusahaan lain untuk menawarkan layanan iklan seluler kepada klien. Misalnya, Unilever, Nissan, dan perusahaan lain menggunakan layanan iAd Apple untuk menempatkan iklan interaktif di dalam iPhone dan iPod aplikasi. Total pengeluaran di seluruh dunia untuk iklan seluler hanya sekitar $1 miliar pada tahun 2007; berdasarkan Marketer, angka itu telah melampaui $100 miliar pada akhir 2016. Amerika Serikat memimpin semuanya negara lain dalam pembelanjaan semacam ini, dengan Pemasar melaporkan bahwa iklan seluler 2017 berjumlah S49,9 miliar. Pencarian seluler dan iklan bergambar seluler semakin penting.
Kesimpulan
Evolusi teknologi dari teknologi elektromekanis dan analog yang dimulai pada 1950-an dan berlanjut hingga 1970-an, dengan banyak adopsi dan pengembangan teknologi komputasi digital yang masih digunakan hingga saat ini. Menurut kronologi teknologi industri, revolusi digital dimulai pada tahun 1970 dan 1980, bertepatan dengan masuknya Revolusi Industri ke fase ketiga (Revolusi Industri 3.0). Dengan asumsi Revolusi Industri 1.0 didirikan oleh mesin uap, Revolusi Industri 2.0 didirikan dengan larangan berjalan dan listrik, dan Revolusi Industri 3.0 didirikan oleh mesin bergerak yang dapat beroperasi secara otomatis, seperti teknologi komputer dan robot. Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah keadaan di abad ke-21 saat terjadi perubahan yang masif pada berbagai bidang teknologi yang membuat semakin berkurangnya sekat-sekat antara industri digital.
Di era keempat atau revolusi digital era 4.0 ditandai dengan munculnya berbagai perubahan yang terjadi di bidang teknologi yang berdampak pada berbagai bidang, salah satunya adalah aspek pemasaran. Pemasaran kini telah bergeser dari konsep pemasaran tradisional ke pemasaran global, dimana perdagangan saat ini telah mencapai hitungan detik karena semua transaksi dilakukan secara online dengan bantuan internet dan dapat tersebar luas di mana saja dan kapan saja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Perubahan perilaku konsumen ini juga dapat dilihat dari cara mereka mencari, membayar, menggunakan dan membuang barang yang dibeli setelah dikonsumsi. Kebiasaan konsumen dalam mengkonsumsi media juga telah berubah secara drastis, hal ini mendorong pemasar untuk membuat strategi dan berinovasi untuk menemukan saluran alternatif yang lebih efektif untuk menarik konsumen.
Daftar Pustaka
https://www.nesabamedia.com/pengertian-revolusi-digital/
International Journal of Social Research (internationaljournallabs.com)
GLOBAL MARKETING TENTH EDITION Mark C. Green • Warren J. Keegan
*)Penulis: Elok Erlyna Syafitri (201910160311151), Renny Nur Purnama Dewi (201910160311144), Muhammad Agus A (201910160311159) Jurusan Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim
