Wartacakrawala.com – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) meminta Intelijen lebih optimal dalam mengantisipasi potensi gangguan keamanan menjelang pemilu 2024.
“Menjelang pemilu biasanya akan ada potensi gangguan keamanan yang ditimbulkan masyarakat. Lebih baik dari sekarang kita waspadai itu dan mengantisipasinya,” kata Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan PB HMI, Arven Marta, kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (19/2/2022).
Arven menambahkan salah satu gangguan keamanan adalah terjadinya kerusuhan ataupun gerakan terorisme dan kelompok Anarko.
Dalam beberapa waktu belakangan, kata Arven, banyak hal terjadi seperti penangkapan terorisme, aksi premanisme dan beberapa aksi teror lainnya, termasuk teror oleh kelompok bersenjata di Papua.
Baca juga: Refleksi 75 Tahun, HMI Cabang Malang Gelar Doa Bersama & Santunan Anak Yatim
“Saya yakin semakin mendekati tahun politik, gangguan keamanan bisa saja semakin banyak. Dengan proyeksi eskalasi politik yang meningkat, penguatan intelijen sangat penting dilakukan, karena banyak ancaman yang akan datang kedepannya,” tegasnya.
Contohnya, lanjut Arven, polarisasi Agama, Sara dan berita Hoax di tengah masyarakat mencadi ancaman dan dapat merusak stabiltas negara.
“Oleh karena itu, intelijen dari semua lintas instansi, mulai kepolisian, tentara ataupun intelijen sipil harus meningkatkan sistem peringatan dini terhadap gangguan keamanan,” ujarnya.
Menurut Arven, dengan adanya early warning system atau peringatan dini potensi gangguan keamanan setidaknya memberikan rasa aman yang besar terhadap stabiltas Negara.
“Karena tantangan pemilu serentak kedepan sangat kompleks, dengan berbagai macam informasi berseliweran di media sosial, menuntut kita benar-benar harus bisa memilah informasi agar tidak termakan Hoax,” tututpnya. (*)
