Wartacakrawala.com – Romokalisari Adventure Land menjadi salah satu alternatif tempat liburan bareng keluarga di saat akhir pekan.
Untuk mendukung hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya telah menyiapkan layanan transportasi Suroboyo Bus menuju destinasi wisata di kawasan Benowo tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan, bahwa saat akhir pekan, rute Suroboyo Bus bisa menuju sampai Romokalisari Adventure Land.
Masyarakat dapat menumpang dari Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Terminal Tambak Osowilangun (TOW) serta lokasi-lokasi bus stop yang tersedia.
Baca juga: Pemkot Surabaya Jadikan Kebun Raya Mangrove Wisata Ikonik
“Kalau hari Sabtu-Minggu (Suroboyo Bus) rutenya kita adakan sampai Romokalisari Adventure Land,” kata Tundjung saat konferensi pers di Gedung Eks Humas Pemkot Surabaya, Selasa (27/9/2022).
Tundjung juga menjelaskan, pihaknya menyediakan 4-6 armada untuk rute Suroboyo Bus menuju Romokalisari Adventure Land. Armada ini juga melayani rute sebaliknya dari Romokalisari Adventure Land kembali menuju TOW hingga TIJ.
“Jamnya mulai pagi sampai selesai. Nanti dari Romokalisari Adventure Land, Suroboyo Bus balik lagi ke TIJ. Kalau normalnya (perjalanan) sekitar 1,5 jam,” kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah melaunching wahana wisata Romokalisari Adventure Land pada Minggu (25/9/2022) lalu.
Wisata yang berlokasi di Rusun Romokalisari, Kecamatan Benowo Surabaya ini, dilengkapi dengan sejumlah wahana yang menarik.
Baca juga: Waspada Parkir Liar, Pemkot Surabaya Dorong Warga Gunakan Parkir Resmi
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengungkapkan, bahwa selain tersedia sejumlah wahana air, Romokalisari Adventure Land juga dilengkapi dengan stan-stan kuliner hingga souvenir atau oleh-oleh.
“Di sini juga dilengkapi tiga lapak yang kita siapkan. Pertama adalah lapak ikan dengan berbagai aneka olahan ikan. Kemudian lapak makan dan minum, serta lapak souvenir,” kata Antiek.
Seluruh stan maupun spot wahana tersebut, pengelolaannya melibatkan sekitar 100 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
