Wartacakrawala.com – Mahasiswa KKN MIT Dari Rumah UIN Walisongo Semarang mengadakan webinar dengan tema Integrasi Budaya dan Islam dalam Ranah Pendidikan dan Dakwah, Senin (08/02) melalui zoom meeting.
Webinar ini dilaksanakan untuk merefleksikan kembali metode Walisongo dalam mendakwahkan islam di tanah air serta untuk mempertahankan tradisi luhur yang telah diajarkan walisongo dalam membangun masyarakat yang harmonis ditengah kemajemukan masyarakat nusantrara.
Narasumber pada webinar ini yaitu Gus Zaimuddin Ahya seorang penulis lepas tentang keagamaan dan Agus Ma’ruf sebagai pegiat budaya Kabupaten Batang.
Sasaran webinar ini adalah masyarakat umum, diikuti sekitar 40 peserta yang terdiri dari berbagai elemen, mulai dari pelajar, mahasiswa dan juga masyarakat umum. Para peserta nampak antusias mengikuti webinar yang diselanggarakan oleh tim kelompok 61 KKN MIT DR UIN Walisongo Semarang.
Gus Zaim selaku pemateri memaparkan bawasanya Walisongo berhasil menghadirkan dakwah dengan cara yang damai kepada masyarakat Nusantara yang belum memeluk agama islam tanpa adanya pertumpahan darah.
“Dakwah walisongo tersebut benar-benar merepresentasikan cara dakwah ala Rasul Muhammad SAW dan juga berhasil menerapkan prinsip Islam Ramatan Lil Alamin. Dengan cara yang didasari oleh kasih sayang itulah yang membawa walisongo sukses dalam menyebarkan agama Islam,” ungkapnya.
Baca juga: Tingkatkan Kesehatan Tubuh melalui Senam Pagi
Sedangkan menurut Agus Ma’ruf, pemuda saat ini paling tidak harus bisa menjaga kebudayaan daerahnya masing-masing, sebab kebudayaan yang ada merupakan bagian dari jati diri suatu bangsa, kekayaan yang tak bisa ternilai oleh nominal apapun, dan mutlak untuk dilestarikan. Sebab jangan sampai ditengah arus globalisasi yang sedang berlangsung ini kita tergerus oleh budaya luar dan melupakan budaya kita sendiri.
Webinar ini dimulai pukul 20:00 dan berakhir pada pukul 22:00 WIB, dibuka secara resmi oleh Muammad Mahsun selaku dosen pembimbing lapangan kelompok 61. Pada saat sambutan beliau berpesan tentang pentingnya menjaga budaya kearifan lokal.
Setelah pemaparan materi oleh narasumber diadakan sesi tanya jawab, salah satu peserta Uqiyatul Lutfi Ali menanyakan apakah cara berdakwah seperti walisongo masih bisa diterapkan pada era saat ini, dan pertanyaan tersebut spontan langsung dijawab oleh Gus Zaim.
“Cara dakwah yang bisa diterapkan ala walisongo tentunya cara dakwah dengan damai serta kasih sayang, sebab bagaimana orang lain ingin mengikuti kita jika kita saja tidak bisa berperilaku baik kepada mereka,” Jawabnya.
Sementara itu, Nurul Istikomah salah satu peserta webinar mengaku senang mendapatkan wawasan baru dan menjelaskan pentingnya selalu menjaga tradisi dan bersikap damai penuh kasih sayang kepada orang lain. “Webinar dengan tema Integrasi budaya dan Islam ini mengingatkan kepada kami untuk selalu menjaga tradisi dan juga untuk selalu bersikap damai penuh kasih sayang kepada siapapun,” ungkapnya. (*)