Islam Tradisional dan Keterbukaan Sosial

Shofy Maulidya Fatihah
Ahmad Dahri, Alumni SKK ASM Ke-4, Pengurus Lesbumi NU Kab Malang
Ahmad Dahri, Alumni SKK ASM Ke-4, Pengurus Lesbumi NU Kab Malang

Budaya dalam setiap negara dan wilayah itu berbeda, Islam yang menjadi agamanya secara fiqih dasarnya sama. Namun apakah kemudian dipaksakan dalam ruang-ruang sosial yang secara geografis dan tatanannya berbeda dengan wilayah lahirnya Islam? Hal ini tentu membutuhkan pola ijma’ dan Qiyas.

Sehingga pendidikan Islam, khusunya pesantren dapat berkiprah dan membersamak kontekstualisasi Islam sebagai agama dan nilai, agar terus bergerak sesuai dengan jaman. Karena dinamika pengetahuan tidak berhenti namun terus menemukan perubahan-perubahan.

Oleh sebab itu, pesantren adalah bagian dari wadah pendidikan untuk menyambut perubahan-perubahan tersebut.

*)Penulis: Ahmad Dahri, Alumni SKK ASM Ke-4, Pengurus Lesbumi NU Kab Malang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com

*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum

*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
harlah PMII Unikama

Harlah PMII Komisariat Ibnu Rusyd Unikama Ke – 13 Mengangkat Tema” Transformasi Gerakan PMII Ibn Rusyd Membangun Peradaban”.

Next Post
Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M didampingi Wakil Bupati Malang, Drs. Didik Gatot Subroto, SH.MH dan Dandim 0818 Kabupaten Malang - Kota Batu, Letkol Inf. Taufik Hidayat.

Pemkab Malang Bantu Biaya Korban Perundungan SDN Jenggolo

Related Posts
Total
0
Share