Kekuatan Kepemimpinan Perempuan

Avatar
Imayati Kalean, Sekretaris Umum Kohati PB HMI
Imayati Kalean, Sekretaris Umum Kohati PB HMI

PENGGUNAAN POWER KEPEMIMPINAN OLEH PEREMPUAN
Penggunaan power yang dimiliki berbeda antara perempuan dan laki-laki dalam menjalankan kepemimpinan. Menurut Dewi (2020), Kepemimpinan perempuan sangat diwarnai oleh power within yang sangat mengandalkan kekuatan bersama dan gerak langkah bersama. Berbeda dengan power over yang sangat dominan pada pemimpin laki-laki yang membuat sosok pemimpin menjadi cenderung arogan. Power within inilah yang digunakan sejumlah pemimpin global perempuan dan menggerakkan semua elemen untuk mengedepankan aspek kemanusiaan dalam situasi apapun.

Baca juga: Melihat Jakarta Dari Kacamata Futuristik

Heart of mother adalah kekuatan pemimpin perempuan yang tidak dimiliki laki-laki. Dari sosok “Ibu”, kita dapat mempelajari gaya kepemimpinan yang sebenarnya sangat powerful dan dibutuhkan oleh masyarakat. Mengutip dari Forbes.co (15/09/2022), pelajaran penting yang dapat kita kutip dari karakter Ibu untuk menjalankan peran kepemimpinan yang baik adalah;

Know when to push and when to let go. Seorang ibu memahami kapan harus mendorong dan kapan harus membiarkan anak menentukan arahnya sendiri. Hal ini memiliki resiko bahwa anak akan mengalami kegagalan, tetapi mereka akan belajar dari pengalaman dan menjadi lebih bijak serta tau bagaimana menyelesaikan persoalan.

Roll with the punches. Seorang ibu memiliki tingkat “tahan banting” yang tinggi. Terkadang beban ganda memang sulit dihindari apalagi jika sudah persoalan anak dan pekerjaan. Kondisi tersebut tidak bisa dikontrol selain dengan ketenangan dan manajemen yang baik, dan harus dihadapi. 

A personalized approach is key. Memahami karakter anak merupakan hal terpenting untuk bisa menyesuaikan metode yang tepat dalam mendidik, membina dan mengarahkan anak. Pendekatan kepemimpinan personal sangat berpengaruh pada perubahan kondisi individu dan lingkungan. Hal tersebut dikarenakan kinerja untuk mencapai tujuan dilakukan bersama dan dimulai dengan memahami terlebih dahulu kekuatan, minat dan motivasi setiap orang sehingga segala potensi berguna dengan maksimal. 

Embrace unknown territory. Seorang Ibu dalam proses menghadapi tumbuh kembang anak sering dihadapkan pada hal baru yang tidak diketahui sebelumnya. Menjadi seorang Ibu adalah tantangan untuk tidak takut pada perubahan keadaan yang sangat dinamis. Pilihan terbaik adalah selalu siap, menikmati setiap proses, dan tidak berhenti untuk mencari tahu.

Balance competing needs. Peran penting dari seorang Ibu adalah menjadi konsiliator; menyelesaikan konflik yang sering terjadi pada anak-anak yang bertikai. Seorang Ibu memiliki kemampuan untuk menengahi argumen, mengajarkan empati, menghormati keyakinan dan latar belakang yang berbeda serta memberikan sudut pandang berbeda.

Life is right now. Seorang Ibu menyadari dengan seksama bahwa kebutuhan mendesak dan yang harus dicukupi adalah kebutuhan pada waktu sekarang. Bukan berarti tidak memikirkan masa depan, tetapi lebih kepada tidak terbebani dengan hal-hal tidak pasti yang justru akan mengganggu konsentrasi dan produktifitas yang harus dilakukan di masa sekarang.

Empathy and balance are key. Menjadi Ibu adalah tentang mengutamakan kebutuhan anak tetapi juga melatih diri untuk tetap bisa seimbang menjaga stabilitas diri, baik dari sisi psikis, fisik dan lainnya. Fase hidup menjadi seorang Ibu menguatkan karakter perempuan sebagai individu yang mampu mengatur ritme aktifitas dengan sangat baik. Dia tahu kapan harus memberikan dirinya untuk orang lain dengan sangat baik. Ini adalah bentuk empati yang terlatih dari menjalankan perannya sebagai Ibu. Empati adalah kekuatan yang sangat besar dan penting dalam menjalankan peran kepemimpinan.

Proses sebagai Ibu adalah proses memimpin. Perjalanan peran Ibu adalah inspirasi serta gambaran bagaimana seorang pemimpin yang seharusnya. Karena sejatinya pemimpin adalah mengayomi dan melayani selayaknya seorang Ibu. Maka, menjadi perempuan bukanlah suatu kelemahan untuk menjadi pemimpin. Menjadi perempuan merupakan kelebihan tersendiri yang tidak dimiliki oleh laki-laki dalam hal karakter dan gaya kepemimpinannya.

Gaya dan karakter kepemimpinan perempuan menjadi kelebihan dalam menyelesaikan persoalan sosial-masyarakat, dan menjadikannya lebih dekat dan dipercaya oleh masyarakat.

*)Penulis: Imayati Kalean, Sekretaris Umum Kohati PB HMI

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com

*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum

*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Presiden Joko Widodo didampingi Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) mengisi daya mobil listrik saat peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging di Central Parking Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat, 25 Maret 2022 / Antara / Fikri Yusuf

Inpres, Kendaraan Dinas Pemerintahan Pusat Daerah Wajib Mobil Listrik

Next Post
Pemasangan Box Culvert Karangpoh / dok. Pemkot Surabaya

Ini Dia Strategi Pemkot Surabaya Atasi Banjir di Kawasan Karangpoh

Related Posts
Total
0
Share