Wartacakrawala.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang kembangkan kreatifitas anak melalui pelestarian budaya lokal permainan layang-layang bapangan di Desa Tegalsari RT 01/03 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, Kamis (19/11).
Terlihat anak-anak mengamati dan tertarik saat mengikuti kegiatan belajar membuat layangan bapangan ini. Mereka belajar merancang mulai dari pembuatan kerangka layangan hingga memasangkan kertas minyak warna-warni yang membuat bapangan terlihat lebih menarik.
Luthfiana Ulfa Rahmawati mahasiswi KKN Reguler dari Rumah UIN Walisongo semarang yang bertempat di Desa Tegalsari meminta bantuan kepada Amin salah satu pengrajin layangan yang cukup terkenal di Desa ini untuk mengajari anak-anak membuat layangan bapangan.
Menurut Amin, anak-anak zaman sekarang lebih tertarik dengan gadget daripada bermain permainan jadul. Tapi akhir-akhir ini layangan terutama bapangan sangat banyak diminati orang-orang baik kalangan anak-anak sampai orang tua. Amin juga mengatakan bahwa ia juga kuwalahan dalam membuatkan pesanan-pesanan layangan pelanggan.
“Nah, kalo anak-anak belajar membuat layangan seperti ini kan mereka bisa melestarikan budaya lokal, bonusnya mereka juga bisa menghasilkan uang sendiri dengan menjual hasil kerajinan layangan kepada pecinta layangan,” papar Amin.
Usai belajar langsung membuat layangan bapangan bersama pengrajinnya, anak-anak pun langsung belajar menerbangkan layangan bapangan tersebut di lapangan atau di depan rumah. Menurut Luthfiana Ulfa Rahmawati programnya ini cukup mengurangi pemakaian gadget pada anak-anak yang pada saat ini banyak yang susah lepas dengan game online di HP.
Program ini juga bisa menambah wawasan dan kreatifitas pada anak-anak Desa Tegalsari.
Nisa salah satu anak yang mengikuti kegiatan belajar membuat layangan mengatakan bahwa ia merasa senang sekali bisa belajar membuat layangan sendiri dan bisa diterbangkan bersama teman-temannya di lapangan. (*)
Kembangkan Kreativitas, Mahasiswa UIN Walisongo Ajari Anak Buat Layangan Bapangan
