Wartacakrawala.com – Baru genap 3 hari masyarakat Indonesia merayakan kemerdekaan bangsa ini. Namun pemerintah memberikan hadiah pahit dengan isu akan menaikan BBM Pertalite dari angka Rp 7.650 ke Rp 10.000.
Hal ini tentu membuat geram masyarakat khususnya menengah ke bawah yang mayoritas adalah pengguna BBM Pertalite.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyampaikan bahwa Pertamina saat ini masih menunggu arahan dari pemerintah.
“Ya kita tunggu arahan dari Pemerintah,” katanya dikutip dari detikcom, Sabtu (20/8/2022).
Ia menambahkan, kenaikan harga BBM subsidi merupakan kewenangan pemerintah.
Baca juga: Serie A Italia, Inter Milan Kalahkan Spezia 3-0, Sassuolo Tekuk Lecce 1-0
“Hingga saat ini harga Pertalite masih di Rp 7.650 sesuai yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.
BPK ISMEI (Ikatan Senat mahasiswa ekonomi Indonesia) AL Yavi menegaskan jika pemerintah tetap bersikeras menaikan harga jual BBM Pertalite sampai Rp 10.000, maka bukan tidak mungkin jika Indonesia akan seperti Sri Lanka karena mengalami inflasi yg meningkat secara terus menerus.
“Karena bisa di pastikan naiknya Harga BBM Pertalite akan berdampak secara signifikan terhadap naiknya kebutuhan barang komoditas yang lain, tentunya kalau hal itu terjadi masyarakat akan semakin tercekik,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengatakan bahwa minggu depan Presiden akan mengumumkan terkait kebijakan Pertalite.
Baca juga: Tunjukkan Tren Positif, Real Madrid Tundukkan Celta Vigo 4-1
“Minggu depan presiden yang akan umumkan tentang apa dan bagaimana kenaikan harga BBM,” ujar Luhut, Jumat (19/8).
Di sisi lain, BPK ISMEI ini juga menyampaikan kalau pemerintah minggu depan menyampaikan kenaikan harga BBM Pertalit, maka kami juga akan memastikan akan ada banyak elemen masyarakat dan mahasiswa yang akan merespon hal tersebut.
” Jika isu kenaikan BBM Pertalite naik saja sudah memicu respon yang negatif dari kalangan masyarakat, apalagi kalau sampai Minggu depan di umumkan bahwa Pertalite naik . Bisa di pastikan kami mahasiswa akan merespon nya dengan segala cara yang bisa kami lakukan . Apapun caranya, karena suara kami mewakili teriakan masyarakat yang saat ini sedang mendapatkan ujian dan kado pait di kemerdekaan yang ke 77 tahun negara ini,” pungkasnya. (*)