Upaya ini dilakukan agar dapat mencapai target dalam waktu yang relatif singkat, mengingat alokasi waktu dimiliki dalam proses ini adalah 2 jam dalam satu hari dan 4 kali dalam seminggu, sekitar 8 jam seminggu. Praktis mahasiswa mengajarkan pada anak-anak adalah 11 kali pertemuan.
Lebih jauh, mahasiswa juga menghadirkan wali murid dalam sosialisasi tersebut. Hal ini dilakukan dalam upaya memberikan arahan dan mendapatkan informasi terkait kebiasaan siswa, sehingga dapat memberikan metode pendampingan yang sesuai.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan belajar anak didik sangat ditentukan oleh 3 pihak yaitu orang tua, guru dan juga anak didik itu sendiri. Kerjasama ketiganya sangat menentukan hasil akhir dari proses pembelajaran ini,” tegasnya.
Menariknya, melihat keberhasilan metode tersebut, MTs Nurul Huda meminta mahasiswa untuk melakukan sosialisasi teknik mengajar Pra Qur’an yang yang telah dilaksanakan terhadap para pengajar Al-Qur’an di lingkungan MTs Nurul Huda.
“Kegiatan sosialisasi Metode Baghdadiyah kepada Dewan Guru MTs Nurul Huda dapat terlaksana dengan baik dan penuh antusias. Respon dari Bapak Ibu Guru begitu bagus, banyak pertanyaan yang diajukan setelah pemaparan materi, terutama terkait permasalahan siswa siswi yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Kendala yang selama ini ditemui cukup banyak, namun semangat para pengajar di MTs Nurul Huda sangat luar biasa,” kata Farid.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat meningkat pemahaman siswa terhadap Al-Quran. Selain itu, bagi dewan guru, program ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah rendahnya pemahaman Al Quran siswa. (*)
