Wartacakrawala.com – KKN Tematik merupakan salah satu program unggulan dari Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Kewirausahaan dan Pengembangan KKN LPPM UPI.
KKN Tematik dimasa pandemic Covid-19 dilaksanakan secara daring, di domisili masing-masing bersama dengan kelompok yang sudah ditentukan yang berasal dari berbagai pogram studi serta didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada tahun ini mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat berbasis SDGs Desa dan MBKM” yang dilaksanakan dari bulan Juli hingga bulan Agustus 2022.
Pelaksanaan KKN UPI diikuti oleh 7.089 mahasiswa yang terdiri dari 5.607 mahasiswa KKN regular dan 1.475 mahasiswa KKN rekognisi. Selain itu terdiri dari 191 kelompok KKN reguler dan 80 kelompok KKN rekognisi dengan tema yang berbeda.
Pelaksanaan KKN UPI ini disambut antusias mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat, salah satunya kelompok kecil KKN UPI 185 dengan lokasi desa Nagri Kaler, Purwakarta yang mengusung tema “Konsumsi dan Produksi Desa”.
Baca juga: KKN UPI Bumikan Budaya Literasi Melek Aksara Al Quran
Pada kelompok kecil 185 misalnya, selain membuat program unggulan yang mengadakan “Sharing Session : Produksi dan Konsumsi Makanan Sehat Masyarakat” yang dilaksanakan di RW 01 Kelurahan Nagri Kaler, setiap mahasiswa merancang program kerja individu untuk mencapai tujuan dari tema “Konsumsi dan Produksi Desa”.
Pada kesempatan ini, salah satu mahasiswa, Zamzam Kholidatuzzahra, melakukan kegiatan “Pemanfaatan Limbah Kain Perca Menjadi Kerajinan” yang dapat merubah limbah kain perca menjadi sebuah produk yang dapat dimanfaatkan dengan baik.
Sasaran dari kegiatan ini yaitu kepada santriwati yang berada di Yayasan Pondok Pesantren Al-Hidayah Nagri Kaler, Purwakarta. Hal ini didasari oleh penumpukan bantuan baju bekas seperti baju tak layak pakai yang disumbangkan ataupun baju yang sudah tidak digunakan oleh santri, sehingga terjadinya masalah baru yaitu penumpukan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2022 yang diawali dengan penyampaian tentang sampah, pemanfaatan limbah kain, dan cara pembuatannya. Pada kegiatan ini terdapat 2 kerajinan yang dihasilkan dari limbah kain yaitu pounch dan scrunchie (ikat rambut) dengan alat dan bahan yang mudah ditemukan seperti kain perca, jarum jait, benang, gunting, karet gelang, serta tali kur.
Untuk pembuatan pounch langkah-langkah pembuatannya diawali dengan membuat 2 pola persegi panjang, menggunting pola, menjahit, pemasangan tali kur, dan finishing. Sedangkan untuk pembuatan scrunchie langkah-langkah pembuatannya diawali dengan membuat pola persegi panjang, lipat kain lalu jahit bagian tepi, masukkan karet gelang, pertemukan ujung kain lalu jahit, dan finishing.
Pembuatan kerajinan ini disambut antusias oleh para santriwati, dan mereka ingin mencoba membuat kembali apa yang telah mereka pelajari dalam kegiatan pada hari itu. Dengan adanya kegiatan ini dapat membantu memecahkan maslah tentang limbah kain yang berasal dari baju tidak terpakai menjadi nilai guna.
Pewarta: Zamzam Kholidatuzzahra, Universitas Pendidikan Indonesia