Gelar Kongres, Ini Dia Komitmen ISMEI untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Avatar
Salah satu BPK ISMEI terpilih Muhammad Ali Yafi

Wartacakrawala.com – Ikatan Senat Mahasiswa Indonesia (ISMEI) mengadakan kongres ke XV yang diselenggarakan di Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara.

Kongres ini dihadiri oleh ketua BEM ekonomi seluruh Indonesia dan beberapa pejabat nasional, serta dibuka langsung oleh gubernur Sultra H.Ali mazi, SH.

Dengan mengangkat tema “transformasi menuju pemulihan ekonomi nasional”, kongres ini fokus pada komitmen ISMEI untuk memulihkan ekonomi di Indonesia.

Gelaran kongres nasional ini menghasilkan 5 badan pimpinan & 7 badan pengawasan dan konsultasi (BPK) ISMEI.

Salah satu BPK terpilih Muhammad Ali Yafi menyampaikan bahwa ” hasil dari kongres ini tidak hanya melahirkan punggawa-punggawa baru saja di ISMEI.

“Tapi juga harus menghasilkan rekomendasi internal terkait kajian ekonomi yg substantif dan menjadi mitra kritis pemerintah terkait berbagai sektor ekonomi lainnya,” paparnya.

Baca juga: Cara Mudah Mematangkan Alpukat, Tidak Memerlukan Alat Khusus

Salah satunya ialah terkait kajian pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi.Karena, pandemi Covid-19 menimbulkan sekurang-kurangnya ada 3 (tiga) dampak terhadap perekonomian, yaitu penurunan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pengangguran, dan peningkatan kemiskinan.

“Untuk itu, Pemerintah harus segera menyiapkan program dan kebijakan pemulihan secara cepat dan tepat,” sambungnya.

Menurut Yafi, kondisi yang terjadi saat ini adalah sama dengan 215 negara lain di dunia. Hampir seluruh negara di dunia masuk di dalam periode “economics decreas”.

Tetapi, Indonesia memiliki resiliensi lebih kuat dari negara lain. Tiga negara yang masih relatif positif secara ekonomi adalah Cina, India, dan Indonesia. Selain itu, ekonomi Indonesia di tahun 2020 diprediksi masih di jalur positif, yaitu menurut proyeksi IMF akan tumbuh 0.5% dan menurut World Bank diperkirakan tidak tumbuh (0%).

“Di kuartal I tahun 2020, dari sisi konsumsi (demand), yang membuat kontraksi adalah konsumsi yang pertumbuhannya turun dari biasanya di atas 5% (5.3% di kuartal I tahun 2019) menjadi 2.7%. Kemudian investasi tumbuh 1.7%, lalu konsumsi pemerintah masih menunjang dalam bentuk belanja negara melalui anggaran, yaitu tumbuh sebesar 3.7%,” paparnya.

Sementara dari sisi dunia usaha (supply), sektor manufaktur ada di 2.1% dan perdagangan di 1.6%, namun pertanian ada di 0%. ”, maka sektor ini diharapkan bisa membuat kuartal ketiga 2020 tidak terlalu turun.

“Tentunya negara juga tetap terus meningkatkan produktivitas UMKM karena hal ini lah yang menjadi sektor yang paling signifikan membantu perekonomian selama Pandemi berlangsung maupun pasca Pandemi” pungkas mahasiswa doktor S3 universitas Brawijaya Malang ini. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Tingkatkan Kemampuan Literasi Baca Tulis Siswa melalui Program Kampus Mengajar

Next Post

Siswa SDN Sukorejo 03 Antusias Mengikuti Pelatihan Pembuatan Handsanitizer

Related Posts