Jika pemerintah memilih kepentingan lingkungan maka rakyat yang sekarang ini hidup tidak tau harus makan dengan uang apa karena proses ekonomi yang sulit. Dua aspek ini akan selalu menjadi dikotomi yang sulit dipecahkan sehingga pemerintah maupun pusat industri harus mampu menyeimbangkan ekonomi dan lingkungan.
Setiap pelaku ekonomi harus mampu bertanggung jawab dengan produk yang mereka produksi. Produsen perlu mengembangkan teknologinya dan harus menciptakan komoditas yang terbilang sebagai Environmental Friendly Product.
Selain itu, produsen dewasa ini juga menerapkan label ECO Friendly pada komoditasnya yang digunakan untuk jargonnya sebagai bentuk moralitas terhadap lingkungan dengan kata lain tetap berpostur kapitalis namun tetap menggiring dalam nuansa “hijau” atau disebut sebagai green capitalism.
*)Penulis: Stevany Putri Wahyudi, Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim