Wartacakrawala.com – Fenomena korean wave atau hallyu dapat dirasakan dikehidupan sehari-hari. Pengaruh dari budaya Korea ini amat digandrungi oleh remaja Indonesia. Perkembangan teknologi dan informasi akibat adanya globalisasi menjadi faktor utama penyebab besarnya antusiasme masyarakat.
Korean Wave diawali oleh dunia hiburan seperti, musik, drama, dan talk show yang dikemas menyajikan budaya-budaya Korea. Semakin dirasakannya pengaruh dari Korean Wave, budaya Korea melekat dalam kehidupan sehari-hari para pecinta budaya Korea, mulai dari fashion, makanan hingga bahasa.
Salah satu produk Korean Wave yang menjadi unggulan adalah musik K-Pop. Musik pop Korea ini menjadi salah satu pengangkat ekonomi Korea Selatan. Wajar, pemerintah Korea Selatan memberi perhatian khusus kepada produk sub-sektor hiburan ini.
Begitu banyak fasilitas yang dihadirkan oleh pemerintahan seperti Hall konser raksasa, teknologi hologram sebagai pendukung konser dan mengatur bar karaoke demi melindungi industri K-Pop. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia merupakan rumah bagi para jutaan K-Popers.
Baca juga: Indonesia adalah Negara Kekuasaan yang Dibentengi dengan Hukum
Indonesia pula memiliki fanbase yang loyal dalam dunia K-Pop. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pasar yang penuh potensi untuk perekonomian Korea Selatan dengan adanya Korean Wave. Dalam aspek ekonomi, Korean Wave membawa keuntungan bagi Indonesia, terutama bagi yang melihat potensinya, seperti perusahaan e-commerce Tokopedia.
Besarnya pasar peminat produk Korea mendorong Tokopedia untuk menaikkan transaksi dan trend pada kategori produk Korea, seperti F&B, fashion dan make up. Raditya Beer selaku Head of Brand and Social Media mengatakan “hadirnya K-Pop membawa dampak terhadap program Tokopedia hingga menjadi perbincangan publik.
Karena hingga kini K-Pop mempunyai daya tarik yang tinggi, khususnya di media sosial.” Tingginya minat masyarakat Indonesia untuk mempelajari budaya Korea ternyata membawa dampak yang serupa kepada Korea Selatan. Jamhari (2015) menyebutkan, saat ini bahasa Indonesia menjadi lebih popular dan minat orang yang ingin belajar bahasa Indonesia juga meningkat.
Ada tiga universitas di Korea Selatan yang menawarkan program bahasa Indonesia, yaitu Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Busan University of Foreign Studies (BUFS), dan Universitas Woosong.
Hal ini didukung pula oleh banyaknya perusahaan Korea yang berinvestasi di luar Korea seperti Indonesia. Mempelajari bahasa Indonesia akan memberikan peluang bagi mereka untuk bekerja di perusahaan Korea di luar Korea. Maka dapat disimpulkan betapa besarnya peran Indoesia terhadap Korean Wave secara global.
*)Penulis: Audhyto Cesaro Kressa
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com
*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum
*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim