Kreatifitas Tiada Batas: Lukis Tas Kanvas dengan Bonggol Pakcoy, Gimana Caranya?

Avatar
Pmm umm
Mahasiswa PMM UMM mengadakan Program Kerja Melukis Tas Kanvas menggunakan Bonggol Pakcoy

Wartacakrawala.com – PMM atau Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa merupakan kegiatan pengabdian yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang. PMM Bhaktiku Negeri ini adalah kegiatan yang diadakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masayarakat (DPPM). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini menjadi sarana bagi para mahasiswa UMM dalam mengaplikasikan ilmu atau ide-idenya kepada masyarakat.

Dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 64 Gelombang 2 mengadakan Program Kerja Melukis Tas Kanvas menggunakan Bonggol Pakcoy. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 3 Agustus 2024 di Musholla Al-Muhajirin Sempu Mulia Residence (SMR), RT. 06, Dusun Sempu, Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kegiatan tersebut dihadiri oleh ibu-ibu sebagai peserta. Tujuan dari kegiatan ini untuk melatih kreativitas ibu-ibu serta menjadi media refresing bagi mereka di sela-sela kesibukan mereka sebagai pengajar.

Dalam kesempatan ini, Kelompok 64 Gelombang 2 yang beranggotakan Alfina Aisyah Febrianti (Koordinator Kelompok), Fadila Amelia Putri, Inggi Alvi Damayanti, Muhammad Afiqillah Yusuf, dan Iltsani Amelia. Lima Mahasiswa dari Program Studi Sosiologi ini dibimbing oleh Firda Ayu Amalia, S.E., Ak., M.SA. selaku Dosen Pembimbing Lapangam (DPL).

Di era digital yang serba cepat, kreativitas semakin berkembang tanpa batas. Media sosial kini menjadi sumber inspirasi yang melimpah, memungkinkan ide-ide segar untuk menyebar dengan cepat dan menjangkau banyak orang. Salah satu tren terbaru yang sedang viral di dunia maya adalah melukis tas kanvas dengan menggunakan bonggol pakcoy sebagai media. Ya, Anda tidak salah dengar! Bonggol pakcoy, bagian sayuran yang biasanya kita buang, kini telah menjadi alat seni yang sangat menarik.

Apa yang membuat metode ini begitu populer dan diminati? Ternyata, melukis dengan bonggol pakcoy mampu menciptakan pola dan tekstur yang benar-benar unik dan alami pada tas kanvas. Tidak hanya itu, penggunaan bahan yang tak terduga ini menambah sentuhan artistik yang segar dan berbeda dari karya seni tradisional. Dalam beberapa bulan terakhir, tren melukis tas kanvas dengan bonggol pakcoy semakin marak diperbincangkan di media sosial. Instagram, TikTok, dan Pinterest menjadi platform. Unggahan-unggahan ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan panduan langkah demi langkah bagi siapa saja yang ingin mencoba membuat karya serupa.

Baca juga: Kenalkan Zat Berbahaya dalam Jajanan Sehat, Mahasiswa PMM UMM Lakukan Sosialisasi

“Mengapa kami memilih bonggol pakcoy sebagai media? Jawabannya sederhana namun menarik: selain ramah lingkungan, penggunaan bahan alami ini menghasilkan karya yang berbeda dari teknik melukis konvensional. Bonggol pakcoy, dengan bentuk dan tekstur khasnya, dapat menciptakan pola-pola indah seperti bunga mawar. Hasil akhirnya adalah tas kanvas dengan tampilan yang unik, alami, dan tentunya sangat menarik,” terang salah satu anggota kelompok.

Bagaimana cara melakukannya? Prosesnya ternyata cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan oleh mereka yang belum berpengalaman dalam seni lukis. Pertama-tama, pilih bonggol pakcoy yang segar dengan bentuk dasar yang menarik. Potong bagian bawahnya hingga terlihat pola serat yang jelas.

Setelah itu, siapkan cat dengan warna-warna yang Anda sukai. Celupkan bonggol pakcoy ke dalam cat, pastikan cat merata di seluruh permukaannya. Langkah terakhir, capkan bonggol pakcoy tersebut pada tas kanvas. Anda bisa mengulanginya dengan berbagai variasi warna dan posisi untuk menciptakan desain yang lebih kompleks dan artistik.

Dalam kegiatan ini kami mengajak ibu-ibu untuk mengekspresikan seni dengan bahan alami. Kami mengajak mereka memulai sebuah tren baru yang menarik perhatian banyak orang melukis tas kanvas menggunakan bonggol pakcoy. Aktivitas ini bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga menjadi momen kebersamaan di mana para ibu-ibu ini saling berbagi inspirasi dan ide kreatif.

Pmm umm
Pembuatas tas kanvas lukis menggunakan bonggol pakcoy oleh mahasiswa PMM UMM

Dalam prosesnya, bonggol pakcoy dipotong hingga bentuk dasarnya, kemudian dicelupkan ke dalam cat dan dicapkan ke tas kanvas, menciptakan pola-pola seperti bunga mawar yang indah dan berbeda dari teknik melukis tradisional. Hasilnya adalah tas kanvas yang tidak hanya estetik, tetapi juga memiliki nilai ramah lingkungan.

Tren ini telah menyebar melalui media sosial, menginspirasi lebih banyak orang untuk mencoba teknik ini di rumah, menjadikannya lebih dari sekadar kegiatan seni, tetapi juga gerakan kreatif yang mempromosikan penggunaan bahan-bahan alami dalam kehidupan sehari-hari.

“Alhamdulillah, bisa menjadikan media hiburan untuk ibu-ibu sambil ngemil sambil oret-oret sesuka hati,” Ungkap Bu Yuli Warga RT. 06 Sempu Mulia Residence (SMR), Dusun sempu. Desa Gadingkulon, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Tidak hanya para seniman profesional yang tertarik dengan tren ini, banyak juga pengguna media sosial yang mencobanya di rumah. Hasilnya? Karya-karya seni yang unik dan memukau bertebaran di jagat maya. Banyak dari mereka yang menemukan bahwa melukis dengan bonggol pakcoy tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan rasa puas karena telah menciptakan sesuatu yang indah dari bahan yang sederhana. Beberapa pengguna bahkan mulai mengadakan lokakarya dan tutorial online, mengajarkan teknik ini kepada lebih banyak orang, dan membantu menyebarkan tren yang sedang naik daun ini.

Keberhasilan tren ini juga dipicu oleh daya tarik visual dari hasil akhir yang dihasilkan. Tas kanvas yang dilukis dengan bonggol pakcoy memiliki estetika yang organik dan segar, berbeda dari desain yang biasanya dihasilkan oleh teknik melukis tradisional. Pola-pola yang tercipta memberi kesan seperti bunga-bunga atau dedaunan yang tersusun rapi, memberikan nuansa alami yang sangat cocok dengan tren eco-friendly yang sedang digandrungi saat ini. Tidak heran jika banyak orang tertarik untuk mencoba dan mengadopsi teknik ini dalam proyek seni mereka sendiri.

Selain itu, ada dimensi lain dari tren ini yang patut diapresiasi, yaitu dampaknya terhadap lingkungan. Di tengah isu global tentang keberlanjutan dan pelestarian alam, tren melukis dengan bonggol pakcoy ini membawa pesan yang kuat: seni tidak hanya bisa indah, tetapi juga ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan bagian tumbuhan yang biasanya dianggap limbah, seniman tidak hanya menciptakan karya seni yang menawan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan sampah dan promosi penggunaan bahan-bahan alami dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai penutup dari kegiatan kreasi melukis tas kanvas bersama ibu-ibu di RT. 06 Sempu Mulia Residence (SMR) , terlihat jelas bahwa semangat kreativitas dan kebersamaan yang tercipta telah memberikan warna baru dalam keseharian mereka. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilanjutkan dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk menemukan cara-cara unik dalam mengisi waktu sekaligus mempererat hubungan antaranggota masyarakat.

Dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti bonggol pakcoy, yang ramah lingkungan, para ibu telah menunjukkan bahwa seni dan kreativitas tidak memerlukan alat atau bahan mahal untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi. Semoga kegiatan ini menjadi awal dari semakin banyaknya inisiatif kreatif yang dapat memperkaya budaya lokal dan memberikan dampak positif bagi komunitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Pmm umm

Kenalkan Zat Berbahaya dalam Jajanan Sehat, Mahasiswa PMM UMM Lakukan Sosialisasi

Next Post
PMM UMM saat melakukan kegiatan Posyandu

PMM UMM 64 Optimalisasi Pemberdayaan Posyandu dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan

Related Posts