KSM Tematik Unisma Berikan Kontribusi dalam Pengolahan Keripik di Desa Ngadirejo

Shofy Maulidya Fatihah
Pengolahan dan pengemasan keripik tempe sagu dan gembos di Desa Ngadirejo oleh KSM UNISMA
Pengolahan dan pengemasan keripik tempe sagu dan gembos di Desa Ngadirejo oleh KSM UNISMA

Wartacakrawala.com – Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik Universitas Islam Malang (Unisma) berkontribusi dalam masyarakat di Desa Ngadirejo. Mereka menciptakan program kerja dalam bentuk inovasi pengolahan dan pengemasan keripik tempe sagu dan gembos di Desa Ngadirejo.

Program kerja tersebut dilakukan dengan dua kegiatan yaitu dalam proses pengolahan keripik tempe sagu dan gembos. KSM Tematik kelompok 18 diketuai oleh Ahmad Fajar Ash Shidqi, yang beranggotakan 9 mahasiswa yaitu Zikri Firmansyah, Muh Bahrul Ulum, Muhammad Sofyan, Muhammad Ilham Nur Alfian, Wahyudi, Muhammad Noufal Alim, Muhammad Wafiuddin Jamil, Najma Zahirroh dan Nur Laily Rondlaniyah Arifin.

Ketua Kelompok, Ahmad Fajar Ahs Shidqi menjelaskan bahwa tujuan programnya untuk membantu dan mengetahui proses pembuatan keripik tempe sagu dan gembos di Desa Ngadirejo. Dia bersama kelompok ingin membantu dalam proses pengolahan dan pengemasan.

“Menurut saya dari program kerja membantu proses pengolahan dan pengemasan produk itu sangat dibutuhkan oleh mahasiswa maupun penjual keripik tempe. Karena dapat menambah ilmu dalam dunia kewirausahaan serta meringankan pekerjaan bagi penjual,” ujarnya, Selasa (02/03/23).

Dia menceritakan ide awalnya terjadi saat kelompok observasi ke tempat pembuatan keripik tempe. Dari yang diamati kelompok fasilitas pengolahan sudah menggunakan alat modern akan tetapi masih kurang dalam tenaga kerjanya.

Baca juga: Peduli ABK, Komunitas Aksara Bhineka Gelar Pengabdian Kemanusiaan

“Kami sebelumnya sempat bekerja di keripik buah yang lokasinya berada di Kota Wisata Batu setelah itu kami mencoba untuk membuka usaha keripik tempe pribadi karena menurut kami peminat keripik tempe tidak kalah jauh dengan peminat keripik buah. Seiring berjalannya waktu usaha kami setiap harinya mengeluarkan 100kg keripik tempe. Mulai dari proses pembuatan adonan samapai penggorengan membutuhkan waktu kurang lebih 2 hari. Usaha yang kami dirikan mulai dari tahun 2015 hingga saat ini masih berjalan,” paparnya.

Kelompok berharap, nantinya produk keripik tempe ini dapat dikenal hingga berbagai provinsi maupun negara. Program KSM tersebut berjalan lebih 1,5 bulan yaitu mulai dari 31 Januari 2023 dan akan berakhir pada 11 Maret 2023.

“Harapan KSM Tematik adalah untuk menambah wawasan di Desa Ngadirejo dan ikut berkontribusi dalam mengembangkan UMKM di desa. Secara keseluruhan melalui program kerjanya sesuai dengan tujuan awal, yaitu berkontribusi dalam pengolahan dan pengemasan keripik tempe yang ada di Desa Ngadirejo,” pungkas Fajar.

Program kerja ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Desa Ngadirejo khususnya penjual keripik tempe. Ibu Nazwa selaku penjual keripik tempe di Desa Ngadirejo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang memberikan komentar positifnya.

“Untuk program kerjanya bagus karena sangat membantu dalam proses pengolahan dan pengemasan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dalam dunia kewirausahaan dan meringankan kami dalam proses pengolahan hingga pengemasan,” kata Nazwa

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
Komunitas Aksara Bhinneka menggelar giat pengabdian kemanusiaan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) / Ist

Peduli ABK, Komunitas Aksara Bhineka Gelar Pengabdian Kemanusiaan

Next Post
Market Day oleh mahasiswa PMM UMM oleh Kelompok 32 Gelombang 13

Kenalkan Mata Uang, Mahasiswa PMM UMM Luncurkan Program Market Day

Related Posts
Total
0
Share