Wartacakrawala.com – Pandemi Covid-19 benar-benar membuat perekonomian mendapatkan dampak yang tidak diinginkan. Tidak terkecuali usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kripik talas di Desa Wringinanom yang kehilangan konsumennya.
Survei yang dilakukan oleh kelompok 50 Desa Wringinanom menemukan masalah yang dihadapi usaha kripik talas ini yaitu target pemasaran hanya tergantung pada tempat-tempat wisata sekitar.
Sedangkan tempat-tempat wisata sekitar mengalami penutupan akibat pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, usaha ini mulai kehilangan konsumen.
Melihat permasalahan tersebut kelompok 50 Desa Wringinanom menyimpulkan masalah yang dihadapi usaha kripik talas ini ialah pemasaran produk yang kurang optimal.
Baca juga: Mahasiswa KSM UNISMA Dorong Kesadaran Masyarakat akan Sampah
Hal ini ditengarai karena kurangnya pengetahuan dan adaptasi terhadap IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan target pemasaran yang masih terbatas.
Di samping itu, pengetahuan mengenai pengemasan produk UMKM juga turut memengaruhi tingkat penjualan.
“Untuk penjualan di media online masih belum mas. Untuk pengemasan memang begini masih belum kepikiran ke sana karena usaha ini mulai dari nol,” ujar Hamdan pemilik UMKM kripik talas di kediamannya ketika survei kelompok.
Berangkat dari masalah tersebut, kelompok KSM 50 Desa Wringinanom yang beranggotakan 11 orang bergerak membantu rebranding pemasaran yang lebih menarik.
Pertama yang dilakukan yaitu membantu dan membuat video proses produksi untuk keperluan promosi produk.