Wartacakrawala.com – Pertama kalinya, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema Belajar Bersama UNUSA: Pesantren Tangguh Covid-19 yang dilaksanakan di berbagai Pondok Pesantren.
Kelompok KKN 59 memilih lokasi yang dituju yakni di salah satu pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Bondowoso. Hal ini dikarenakan pondok pesantren tersebut dirasa memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan khususnya dalam bidang keuangan. Juga merupakan lokasi yang sesuai untuk pelaksanaan KKN di masa pandemic seperti ini.
Dalam hal ini, Ifah Nurdiana selaku ketua kelompok KKN 59 menyetujui hasil musyawarah dalam pemilihan lokasi KKN di Pondok Pesantren Nurul Ma’rifah, Jl. Curahdami, No. 19, Pakel, Patemon, Kec. Curahdami, Kab. Bondowoso Jawa Timur.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN 59 UNUSA, Rizki Amalia Elfita, S.A., M.A mengetahui dan menyetujui lokasi yang sudah diusulkan dengan memberikan beberapa pesan.
Baca : Tasyakuran Rumah Susun Kampung Aquarium, Mirsani Wayang Virtual Sareng Bopo Gubernur Anies Baswedan
“Program yang dirancang sebaiknya diupayakan untuk dilaksanakan secara online dan offline demi menjaga kebaikan bersama. Dan jangan lupa untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, minum vitamin setiap hari dan menjaga diri sebaik-baiknya,” paparnya.
Ifah Nurdiana juga menjelaskan beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan selama kegiatan KKN berlangsung, meliputi : Pendampingan Keuangan Koperasi Pondok Pesantren dan Tips Mengelola Keuangan Santri dan Pengenalan Investasi.
Ustadzah Kholidatul Imaniah selaku Bidang Kepesantrenan mengatakan, Di Pondok Pesantren Nurul Ma’rifah ini memiliki Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang bernama Salmah Barkah Yanfa’ (SBY).
“Kopontren Salmah Barkah Yanfa’ (SBY) ini memang bukan merupakan koperasi yang maju, dan masih membutuhkan arahan serta pendampingan dalam menerapkan pencatatan keuangan yang baik. Harapan saya dengan kedatangan adik-adik KKN 59 bisa memberikan perubahan yang lebih baik terhadap Kopontren, dan melihat program adik-adik mahasiswa akunatansi yang membidik Keuangan Kopontren dengan melakukan pendampingan pencatatan keuangan, saya sangat setuju,” ujarnya.
Adanya Koperasi di Pondok Pesantren sangat dibutuhkan guna mewujudkan sikap mandiri ekonomi bagi pesantren, juga dapat menumbuhkan jiwa wirausaha bagi pengurus maupun santri dalam mengembangakan kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan dalam bidang kewirausahaan.
Motivasi mahasiswa S1 Akuntansi kelompok KKN 59 menjalankan program Pendampingan Keuangan Koperasi Pondok Pesantren yakni untuk lebih mengenalkan juga mengarahkan tentang penerapan pencatatan dan pelaporan keuangan yang baik sehingga mampu mewujudkan manajemen koperasi pondok pesantren yang lebih baik. (*)