Wartacakrawala.com – Diberlakukannya pembelajaran dari rumah oleh Kementerian Pendidikan membuat siswa-siswa banyak menghabiskan waktu di rumah dengan bermaian gawai.
Sebelum adanya Covid-19 banyak anak-anak yang bermain dan belajar bersama di Desa Blibisrejo, kini mereka belajar dan bermaian melalui gawai mereka masing-masing. Sedangkan penggunaan gawai yang terlalu berlebih dapat menghambat motorik serta kekreatifan anak.
Guna mencegah hal itu mahasiswa KKN Mandiri inisiatif Terprogram(MIT) Dari Rumah ke-11 UIN Walisongo Semarang mengajak anak-anak di desa Blibisrejo kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali untuk membuat masker tie dye, Jumat (11/2)
Kegiatan pembuatan masker tie dye ini melibatkan anak-anak Sekolah Dasar di desa Blibisrejo. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kekreatifan serta aktifitas motoric tubuh mereka, dimana biasanya mereka fokus dengan gawai mereka untuk mengerjakan tugas sekolah.
Baca juga: Pendampingan Belajar Mengaji untuk Tingkatkan Semangat Anak
Selain itu kegiatan ini juga dapat menghibur anak-anak yang selama ini jarang bertemu dengan teman sebaya mereka. Dalam kegiatan ini mahasiswa KKN UIN Walisongo tetap menjaga protokol kesehatan dengan menggunaan masker dan menyediakan tempat cuci tangan.
“Harapannya kegiatan ini dapat menghibur mereka yang mungkin sudah mulai bosan berada dirumah terus, selain itu mereka dapat mengaplikasikan cara pembuatan masker ini dirumah karena bahan-bahan dan tata cara pembuatannya sangat mudah untuk dilakukan sendiri,” tutur Nafisah selaku penggiat acara ini ketika ditanya mengenai harapan dari kegiatan pembuatan masker tie dye ini.
Setelah kegiatan ini berakhir masker yang telah dibuat oleh anak-anak dan mahasiswa KKN dibagikan kepada warga sekitar dan juga anak-anak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Pembagian masker ini juga dimaksudkan untuk mendukung pemerintah dalam penanggulangan kasus Covid-19 yang terus meningkat, serta bentuk kepedulian mahasiswa KKN MIT UIN Walisongo terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar. (*)