Mahasiswa 140 KKN UIN Walisongo Gelar Webinar Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam

Shofy Maulidya Fatihah
hAFUBAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAALwGsYoAAaRlbhAAAAAASUVORK5CYII=
Webinar kesehatan mental yang diadakan Mahasiswa KKN UIN Walisongo

Wartacakrawala.com – Kelompok 140 KKN 75 DR UIN Walisongo Semarang menggelar webinar kesehatan mental secara virtual via zoom, Sabtu (7/11). Webinar tersebut mengusung tema “Pentingnya Kesehatan Mental Dalam Prespektif Islam”.

Narasumber kegiatan ini adalah Dr.Nikmah Rochmawati, M.SI Dosen Fakultas Psikologi dan Kesehatan dan beliau juga merupakan seorang Direktur Walisongo Health And Professional Development (WHPDC) UIN Walisongo Semarang.

Tema ini diambil untuk memberi pandangan dari segi agama islam mengenai pentingnya kesehatan mental dalam mempengaruhi kualitas keimanan seorang muslim dan mendalami lagi gangguan-gangguan apa saja yang berdampak pada menurunnya kadar keimanan kita. Tentu hal tersebut sangatlah penting agar kita sebagai umat islam memiliki mental yang sehat dan tumbuh menjadi generasi cerdas dan bertaqwa yang selalu memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan seseorang kepada Allah SWT.

Baca juga: Memperingati HKN, Mahasiswa UIN Walisongo Adakan Senam Sehat Untuk Lansia

Dalam webinar tersebut, narasumber menyampaikan definisi dari kesehatan mental yaitu “Suatu Perilaku Terhindarnya Individu Dari Penyakit Mental Dan Gangguan-Gangguan Mental” ujar Dosen Psikologi tersebut.

Hal itu dapat kita dihindari dengan cara menerima diri kita sendiri dari segala kekurangan dan kelebihan yang kita punya, mampu mengenal dan memahami orang lain dalam segala situasi, serta memahami bahwa kita juga merupakan makhluk sosial. Ciri-ciri seseorang yang memiliki mental yang sehat dapat dilihat dari perilaku sehari-hari orang tersebut. Orang yang sehat secara mental tentu memiliki emosi yang positif, penuh cinta dan kasih sayang terhadap sesama serta kepada sang pencipta. Seseorang yang mentalnya sehat akan selalu membangun presepsi yang obyektif bahwa dia akan cerdas secara emosi dan dapat mengambil hal positif dalam suatu kejadian yang negatif sekalipun.

Hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan mental ini sangat menarik untuk didalami, sebab dalam hidup seseorang mental merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh dan dicita-citakan oleh banyak orang untuk terus membangun hidup yang bahagia. Namun nyatanya kehidupan di zaman modern ini telah menyeret manusia dalam kesengsaraan spiritual hal ini tentu menimbulkan konsekuensi logis dari paradigma modernisasi yang terkadang bersifat matrealistis dan mekanistik serta nilai-nilai normatif yang telah terabaikan. Hingga melahirkan masalah-masalah kejiwaan yang beragam terlebih lagi jika itu mempengaruhi hubungan spiritualitas seseorang kepada Sang Penciptanya, karena sudah menjadi kewajiban bagi kita selaku hamba-Nya untuk terus beribadah kepada Allah SWT.

Baca juga: Pendampingan Belajar, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ajari Siswa PHBS

Pandangan Islam tentang gangguan jiwa tidak jauh berbeda dengan pandangan para ahli kesehatan mental pada umumnya. Hal ini dikarenakan manusia memiliki unsur batin yang cendrung mendorongnya untuk tunduk kepada yang gaib atau penciptanya sudah menjadi fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT mempunyai naluri beragama.

Ajaran islam juga memberikan tuntunan kepada umatnya untuk menghadapi cobaan dan kesulitan dalam hidupnya dengan shalat dan sabar. Karena ketika manusia melupakan sang pencipta dan kehilangan god viewnya, tentu saja hidup ini akan menjadi hampa yang berarti mengosongkan diri dari nilai-nilai imani, ketenangan jiwanya akan terusik karena adanya kekosongan tersebut.

Sebenarnya amalan-amalan Islam pun dapat mencegah diri dari gangguan kejiwaan dengan cara menghayati serta mengamalkan amalan tersebut, maka akan membuat manusia tersebut dapat memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidupnya baik di dunia maupun diakhirat yaitu dengan cara mengamalkan ibadah shalat, dzikir, membaca Al-Quran sebagai prikoterapi yang ampuh dalam mengadirkan ketenangan jiwa dan tak lupa pula untuk selalu berikhtiar serta bersyukur atas segala kondisi yang kita alami.

Baca juga: Asyiknya Budidaya Tanaman Azolla di Rumah Sendiri

“Oleh karena itu menghindarkan diri dari segala potensi gangguan jiwa maka di perlukan 3 strategi yang harus diterapkan dalam hidup ini yaitu selalu Positive Thinking dengan cara merubah mindset, self improvement, serta yang terpenting ialah kebahagiaan atau happines. Strategi yang kedua ialah dengan cara loving god yaitu mencintai Tuhan yang menciptakan kita serta mengimplementasikan dengan ibadah, dzikir, ikhlas dan bersyukur serta yang ketiga ialah bleesing other,” ujar Dr.Nikmah selaku Narasumber.

Setelah selesai menyampaikan materi pembahasan webinar oleh narasumber kesehatan mental itu banyak tanggapan positif dari para audiens yang sangat antusias dalam acara ini karena menganggap penyampaian materi yang dilakukan oleh narasumber sangatlah menarik. “parah sih pematerinya mantul banget,” ucap putri afuza salah satu peserta dalam cara ini. (*)

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Memperingati HKN, Mahasiswa UIN Walisongo Adakan Senam Sehat Untuk Lansia

Next Post

Peduli Covid-19, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Galakkan Aksi Sosial

Related Posts
Total
0
Share